Candi Bahal atau Candi Portibi adalah kompleks candi Buddha aliran Vajrayana yang terletak di Desa Bahal, Kecamatan Padang Bolak, Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara. Berjarak sekitar 423 km dari Kota Medan.
Candi Bahal, Biaro Bahal
Candi ini merupakan kompleks candi (dalam istilah penduduk setempat disebut biaro) yang terluas di provinsi Sumatera Utara, karena arealnya melingkupi kompleks Candi Bahal I, Bahal II dan Bahal III. Seluruh bangunan di ketiga kompleks candi dibuat dari bata merah, kecuali arca-arcanya yang terbuat dari batu keras.
Masing-masing kompleks candi dikelilingi oleh pagar setinggi dan setebal sekitar 1 m yang juga terbuat dari susunan bata merah. Di sisi timur terdapat gerbang yang menjorok keluar dan di kanan-kirinya diapit oleh dinding setinggi sekitar 60 cm. Di setiap kompleks candi terdapat bangunan utama yang terletak di tengah halaman dengan pintu masuk tepat menghadap ke gerbang.
Candi ini terbuat dari bahan bata merah dan diduga berasal dari sekitar abad ke-11 dan dikaitkan dengan Kerajaan Pannai, salah satu pelabuhan di pesisir Selat Malaka yang ditaklukan dan menjadi bagian dari mandala Sriwijaya.
Memiliki Tiga bangunan kuno yaitu Candi Bahal I, II dan III. Saling berhubungan dan terdiri dalam satu garis imaginer yang lurus. Candi Bahal I yang terbesar.
Dinding candi sekelilingnya yang berukiran tokoh yaksa yang berkepala hewan, yang sedang menari-nari. Rupa para penari itu memakai topeng hewani seperti pada upacara di Tibet. Di antara semua papan berhiasan itu ada ukiran singa yang duduk.
Di Candi Bahal II pernah ditemukan sebuah Arca Heruka yaitu Arca Demonis yang mewujudkan tokoh Pantheon Agama Buddha aliran Mahayanan, sekte bajrayana atau tantrayana. Heruka berdiri di atas jenazah dalam sikap menari pada tangan kanannya ada tongkat. Candi Bahal III berukiran hiasan daun.
Candi ini diberi nama berdasarkan nama desa tempat bangunan ini berdiri. Selain itu nama Portibi dalam bahasa Batak berarti ‘dunia’ atau ‘bumi’ istilah serapan yang berasal dari bahasa sansekerta: Pertiwi (dewi Bumi). Arsitektur bangunan candi ini hampir serupa dengan Candi Jabung yang ada Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Kemungkinan, persawahan dan perkampungan di sekitar candi-candi tersebut tadinya merupakan padang yang sangat luas. Dari sekian banyak candi Padang Lawas Utara hanya Candi Bahal yang sudah selesai dipugar, Candi Pulo sedang dalam proses renovasi, sedangkan candi lainnya masih berupa reruntuhannya.
Baca juga:
Paluta Menuju Smart Regency
Kabupaten Padang Lawas Utara mempunyai banyak potensi pariwisata yang nantinya bisa menjadi potensi Pendapatan Daerah yang begitu memungkinkan meningkatkan pendapatan daerah.
Komentar