Ada banyak mimpi di tanah Deli, satu di antaranya adalah bagaimana menghidupkan kembali kejayaan Hamparan Perak. Ketika Kota Medan belum berkembang menjadi kota multikultural dengan banyak varietas budaya, Hamparan Perak sudah eksis sebagai kerajaan besar.
Kini, di manakah tapak Hamparak Perak, artefak kerajaan, kuburan kuno, makam Guru Patimpus, dan semua yang bertalian rapat dengan masa silam Hamparan Perak.
Kenapa dan mengapa Hamparan Perak ini penting? Sebab, Kota Medan berhubungan dengan Guru Patimpus yang merupakan nenek moyang dari Datuk Hamparan Perak atau Datuk Sukapiring, yaitu dua dari empat kepala suku Kesultanan Deli.
Pada tahun 2012 silam, tim dari Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu Sosial (Pussis Unimed) mengobservasi di sekitar Kota Rantang, Kota Datar Hamparan Perak dan menemukan benda-benda artefak, keramik, tembikar, batu nisan Islam, dan mata uang.
Dua tahun sebelumnya pada 2010, terkait makam Guru Patimpus, Prof Ichwan Azhari dalam facebook pribadinya memosting sebuah keterangan, makam Guru Patimpus berdasarkan kepercayaan tradisional, ditemukan tim dari Pussis Unimed pada lawatan ke Kota Datar, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, 22 Maret 2010.
Kondisi makam sangat memprihatinkan hanya gundukan tanah di semak-semak dengan nisan dari batu sungai tanpa tulisan apa pun.
Timbul pertanyaan, bagaimanakah cara bijaksana menghidupkan kembali kejayaan Hamparan Perak? Siapakah yang perlu bertanggung jawab dalam rangka pemugaran makam Guru Patimpus dan kerajaan Hamparan Perak, pemerintah Kabupaten Deli Serdang atau Pemerintah Kotamadya Medan?
Baca juga:
Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia
Kota Medan Terkini Sejarah Terputus
Museum Kota Cina
Kalau makam Guru Patimpus sudah ditemukan mengapa belum dipugar. Ataukah ada makam lain selain di Hamparan Perak. Bagaimana mungkin generasi muda dapat berziarah, bila hanya gundukan tanah, tanpa tulisan di batu nisan, nyaris tanpa petunjuk apapun.
Sayangnya, orang-orang muda di Kota Medan dan Sumatera Utara lebih asyik dan terbuai untuk mencari sensasi pergi melancong ke destinasi wisata daripada bergumul dengan fakta sejarah yang terpiuh jauh.
Komentar