Makam Panglima Kakap terletak di Dusun III Desa Sei Tuan Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang. Nama lengkap Panglima Kakap, H Sulaiman bin Lebai Dosah bin Chatib Bugis. Makam Panglima Kakap bukan sepertimana makam keramat, disembah dan dipuja dengan dupa dan semerbak aroma bunga.
Dan ketika SeMedan berziarah ke makam Panglima Kakap, suasananya natural, dan tidak ada yang astral (aneh). Satu hal yang menarik, di sebelah makam Panglima Kakap terdapat musholla mungil. Air sumur di musholla, subhanallah jernih bukan kepayang. Padahal air tanah di perkebunan sawit dan rawa di sekisaran Pantai Labu umumnya payau berminyak.
Kata orang, dahulu di Sei Tuan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang terdapat populasi besar masyarakat Melayu. Oleh karena suatu perubahan zaman dan akibat perang dunia tahun 1940-an. Seluruh kondisi di dunia berubah termasuk di Sumatera Timur (kini Sumatera Utara).
Banyak tanah-tanah orang Melayu menjadi perkebunan sawit, satu persatu orang-orang Melayu seperti terasing di tanahnya sendiri. Di tanah perkebunan tersebut ada kuburan-kuburan Muslim sebagai jejak orang Melayu pernah bermukim, hidup dan mati di Sei Tuan, Deli Serdang.
Lalu siapakah sebenarnya H Sulaiman bin Lebai Dosah bin Chatib Bugis (Panglima Kakap) yang wafat pada tahun 1880 tersebut? Penulis belum mendapatkan literatur yang sempurna menerangkan secara detail mengenai profil Panglima Kakap.
Apakah terdapat kesamaan antara Panglima Kakap yang ada Sumatera Utara adalah juga tokoh heroik yang ada di Malaysia bernama Husain yang bergelar Panglima Kakap, penulis juga tidak mengetahui.
Di Kotamadya Medan dan Kabupaten Deli Serdang ada sejumlah makam-makam tokoh-tokoh besar Islam atau wali-wali Allah, sayangnya hal ini kurang menjadi animo masyarakat Sumatera Utara untuk berziarah sekaligus belajar sejarah dan mengupas apa yang telah tenggelam.
Komentar