Deli Tua adalah tempat istimewa. Setelah melewati Pajak Deli Tua, Rumah Sakit Sembiring, Kuburan Jepang, Kuburan Muslim, perumahan Deli Kencana, gerai minimarket, sekolahan dan SPBU. Kemudian, dari tikungan Jalan Besar Deli Tua terlihat markas Batalyon Armed 2/105 yang dijuluki Halilintar-Kilap Sumagan.
Dulu nama batalyonnya Halilintar. Sumagan dalam Bahasa Karo artinya halilintar. Sedangkan Kilap-Sumagan, halilintar yang menyambar-nyambar.
Logo ARMED 02/105 bergambar halilintar di sebelah kanan gerbang kehormatan, sebelah kirinya lambang Kodam Bukit Barisan. Sedangkan kode 105 adalah nama jenis meriam amunisi 105 buatan Pindad. Armed 02/105 dijuluki batalyon Sumagan karena dulu ada pejuang tangguh heroik bernama Selamat Ginting. Ia bergelar Pa Kilap, gerakannya seperti “kilat.” Orang Karo sejak dulu terkenal sakti mandraguna dan menguasai Silat Karo, suatu tradisi silat yang memiliki jurus mematikan, jurus Matahari Terbenam.
Baca juga:
Kuburan Jepang Deli Tua, Seuntai Jejak Negeri Samurai
Silat Karo, “Jurus Matahari Terbenam”
Fungsi utama Artileri Medan (ARM) adalah kesatuan senjata berat dan bantuan tempur darat seperti halnya kavaleri. Artileri Medan di bawah komando Pusat Kesenjataan Artileri Medan (Pussenarmed) yang komandannya harus berpangkat Brigadir Jenderal (brigjend).
Dalam satuan TNI AD, Satuan Batalyon artileri terbagi dalam Batalyon Artileri Medan dan Artileri Pertahanan Udara. Angka 76 dan 105 merupakan meriam yang digunakan masing-masing batalyon.
Semoga ke depannya TNI semakin bertaji.
Komentar