Jembatan Pemkab Langkat di Kawasan wisata Bukit Lawang Kecamatan Bahorok akhirnya ditutup selama liburan lebaran 2016. Karena beberapa bagian dari jembatan sudah ada yang lepas dan tidak layak dilalui. Dikhawatirkan akan memakan korban jiwa dari pengunjung dan masyarakat setempat.
Jembatan gantung di kawasan wisata Bukit Lawang dibangun sejak tahun 2003, sesudah banjir bandang yang menelan ratusan korban jiwa.
Jembatan tersebut menjadi salah satu akses untuk menyeberang bagi masyarakat, tamu hotel dan restoran dan pengunjung yang hendak menuju seberang sungai Bahorok.
Berikut gambar kondisi jembatan gantung sebelum ditutup untuk sementara:
Seperti dilansir dari jurnalasia.com (05/7/2016), Kapolsek Bahorok AKP Darnes Habeahan mengatakan, penutupan dilakukan karena tidak ingin pengunjung jadi korban. “Kerusakan jembatan sudah cukup parah, gelogor terlepas dari sambungan las. Pengaman juga banyak copot sehingga blong, lantai papan lapuk dan keropos.
Jika dibiarkan pengunjung bisa saja terjun bebas hingga ke dasar sungai, makanya ditutup saja,” ujarnya.
Sementara Kepala desa Perkebunan Bukit Lawang, Sugeng Maharto yang ditemui di lokasi jembatan mengatakan, awalnya berniat memasang pengaman dari bambu untuk memberi kenyaman kepada pengunjung.
Hanya saja akibat jembatan sudah tidak lagi bersahabat, akibat rusak parah makanya sekalian ditutup untuk mencegah hal tidak diinginkan. “Meski sudah dilaporkan ke PU Langkat melalui kecamatan sesuai mekanisme namun hingga kini belum mendapat respon,” kata Sugeng.
Penutupan dipasang dengan kawat duri dari dua sisi, sehingga pengunjung tidak bisa melintas. “Kita imbau pengunjung agar tidak nekat menyeberang karena sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa. Apa boleh buat belum ada solusi lain selain di tutup, kita peduli dengan keselamatan pengunjung demi kenyamanan,” kata Sugeng.
Baca juga: Wisata Alam di Bukit Lawang, Bahorok – Sumatera Utara
Komentar