Pelancong (traveler) sebelum berpergian umumnya berpikir tentang 5 hal:
Pertama, Apakah destinasi wisata tersebut memiliki spotview yang indah dan menarik? Bagaimana musim, iklim atau cuaca. Hal ini penting untuk menentukan pakaian sesuai keadaan.
Kedua, Berapakah budget yang diperlukan untuk makan-logistik, shoping, menginap, transportasi tiket dan akomodasi.
Ketiga, bagaimana keamanan dan kenyamanan serta jaminan keselamatan di tempat tujuan?
Keempat, menemukan ide peluang bisnis saat berpergian.
Kelima, jika kehabisan uang bekal di jalan seperti apa solusinya.
Percayalah, meski sudah direncanakan A, B, C, D, X, Y, Z sejatinya pelancong adalah mengikuti naluri dan keberanian, sedikit nekat dan siap dengan berbagai kejutan yang ditemukan selama di perjalanan.
Oleh karena itu, membaca buku-buku wisata sebelum bertamasya, rasa-rasanya kurang berguna. Pintar-pintarlah membaca peta dan jangan lupa berdoa. Semoga selamat sampai tujuan.
Terus terang, terkadang membaca buku-buku wisata sedikit membingungkan. Sebab, buku sifatnya baku dan statis sementara setiap saat destinasi wisata terjadi perubahan yang tidak dapat diduga sebelumnya. Bisa lebih baik, bisa juga lebih buruk.
Karena itu, buku wisata sifatnya hanya rambu-rambu bukan pedoman yang sebenarnya. Terlebih untuk kondisi pariwisata Indonesia yang semua hal bisa tidak pasti termasuk soal tarif dan transportasi.
Selain membaca buku-buku wisata sebelum tamasya, khususnya tips penting traveling. Alangkah baiknya download juga aplikasi-aplikasi bepergian dengan berbagai versi kemudahan penggunaan seperti kompas, gps, dan navigasi lainnya.
Akhir kata, seperti bunyi hadist dalam ajaran Islam 1000 tahun lalu, “Banyak-banyaklah engkau berpergian supaya sehat.” Kini sudah terbukti bahwa jalan-jalan dan berpergian membuat pikiran segar (refreshing). Pikiran segar membuat badan bugar”.
Jangan takut untuk berpergian, baik dengan kendaraan sendiri ataupun dengan transportasi publik. Keduanya sama-sama mengasyikkan. Bagi yang muslim, jalan-jalan jangan cuma diingat asyiknya saja. Tetapi, lupa shalat dan beribadah, bisa rugi selamanya.
Baca juga:
Buku Murah Gramedia Medan
Mulai sekarang tutup dan berhentilah membaca buku-buku wisata. Mulailah bertamasya, jangan hanya mendatangi tempat-tempat yang sudah sering didatangi orang banyak. Tetapi, carilah kenikmatan di dalam perjalanan ke tempat yang belum pernah dijalani. Sekalipun itu hanya dalam imajinasi.
Komentar