India selalu menjadi berita dunia. Sebab, setiap hari ada saja peristiswa yang terjadi di dalamnya. Sampai saat ini India termasuk satu di antara negara yang paling beragam di dunia.
Terlepas dari banyaknya agama dan sekte. India adalah rumah bagi kasta, suku, aneka kuliner, dan bahasa yang tak terhitung banyaknya. Muslim termasuk minoritas di India. Begitupun dengan Kristen, Sikh, Buddha, dan Jain.
India adalah negeri di luar nalar dan naluri. Maksudnya, ada kebiasaan-kebiasaan di India yang di luar kelaziman dan sama sekali belum pernah dilihat sebelumnya. Antara lain:
- Sewaktu berada di Shamli distrik Uttar Pradest. Shamli adalah wilayah sub-urban, pinggiran. Di Shamli warga memasukkan kerbau, lembu, kambing, ke dalam rumah itu lazim. Sedangkan memarkirkan sepeda motor itu di luar rumah itu hal biasa. Kecuali, bagi orang “berada” mereka memiliki kandang yang masih bersebelahan dengan rumah.
- Setiap warga muslim, khususnya laki-laki, rata-rata shalat fardhu berjamaah di masjid. Tidak ada perempuan yang shalat di masjid.
- Shalat di masjid-masjid umumnya disediakan sejenis lobe/peci plastik atau lobe anyaman. Pendek kata, sebagian besar Muslim India jika shalat di masjid memakai tutup kepala. Walaupun yang digunakan adalah sapu tangan untuk menutup kepala.
- Di masjid India tempat berwudhu rata-rata duduk. Baik menggunakan kursi-kursi/dingklik berbahan kayu/plastik/batu.
- Tidak semua orang India bisa berbahasa Hindi, sebagian berbahasa Urdu.
- Umumnya orang India senang makan pakai tangan walaupun berkuah. Baik yang muslim dan non muslim.
- Ada satu masakan/makanan namanya “dosa” dan ada satu bumbu serbaguna namanya “masala” (racikan rempah-rempah). Kalau tak biasa, bakal tak termakan.
- Buku, kitab, dan Al-Qur’an serba murah, terutama di New Delhi, Nizamuddin (Markaz Pusat Jamaah Tabligh Sedunia).
- Rata-rata air minum siap minum tersedia di masjid, di stasiun-stasiun kereta api, di tempat-tempat umum.
- Kata orang dulu di India, perempuan gemuk itu indah. Tetapi, sekarang sudah berubah.
- Kereta api di India umumnya ekstra jumbo dan tersedia kelas ekonomi/AC dengan kelas tidur (Sleeper). Muslim India, terutama Tabligh sudah biasa shalat di dalam kereta api, di antara kaki-kaki banyak orang.
- Makanan populer di India yang pernah saya cicipi: Chapatti, Phuri, Ruti (roti), Ayam Tandoori, Nasi Biryani, Kari, Jalebi, Lassi, Samosa, Daal, Lauki (labu air), Chai (minuman-susu teh), dan dessert (hidangan penutup) yang manis.
- Bus di India jarang yang ber-AC. Semua jenis kendaraan ada di jalan raya, mulai sepeda motor, sepeda ontel, mobil, andong, bajaj, ricksaw, becak dayung, dan suara bising klakson hal biasa saja.
- Di pinggiran kota, hewan-hewan bebas berkeliaran, kuda, lembu, kambing, anjing, babi, monyet, dan burung-burung gagak terbang bebas. Ajaibnya, anjing atau monyet atau babi tidak berkelahi.
- Jarang sekali saya melihat orang India merokok-rokok di pinggir jalan atau sambil nongkrong, baik itu ketika di Shamli, Bulandshahr, dan Mumbai.
- Koran dan majalah dijual sangat murah. Koran seharga 3-8 rupee (600 rupiah-1600 rupiah). Majalah sekitar 20 rupee.
- Lelaki India suka sekali gosok gigi di tempat umum.
- Kesan glamour India terlihat di film. Faktanya, sebaliknya antara sampah dan orang sama berjubalnya. Populasi di India luar biasa banyaknya.
- Geleng-geleng kepala sering dilakukan orang India. Mata, kepala, tangan, semua bicara.
- Laki-laki India dan perempuan India berjalan cepat. Bukan seperti orang Indonesia umumnya, semua papan reklame dibaca.
- Orang India jarang makan soup dan makan ikan, kecuali mungkin yang dekat laut seperti Tamil Nadu, Mumbai.
- Buah-buahan di India murah, sayuran mahal.
- Kompor gas harus dibantu dengan korek api. Tombol di kompor di, lalu hidupkan korek api.
- Pusat pemerintah di New Delhi, pusat bisnis di Mumbai. Padahal kalau naik kereta api antara Delhi-Mumbai, memakan waktu 27 jam kereta api ekonomi.
Sebenarnya masih banyak lagi apa-apa yang ada di India, tidak ada di Indonesia. Dan tulisan ini bukan bermaksud untuk membanding-bandingkan, melainkan berbagi sedikit pengalaman ketika berada di India.
Komentar