Setelah pulang dari New Delhi, India. Saya berduka melihat perkembangan kereta api di Indonesia, khususnya di Pulau Sumatera. Melihat kereta api di Indonesia (Jakarta, Bandung, Yogya, Surabaya, dan Medan), terasa kecil dan mungil. Berbanding jauh dengan India.
Bahkan saking jauhnya harus diucapkan dengan diftong jauhhh, artinya teknologinya tak terkejar lagi. Kereta api di India, relnya besar, gerbong mencapai ratusan, bodi kereta apinya ekstra jumbo, dan suara kereta api tidak terdengar berisik. Paling-paling hanya seperti hentakan alat musik drum dengan nada perberapa-berapa.
Sedangkan pengalaman naik kereta api di India, sungguh menakjubkan. Dari stasiun kereta api New Delhi menuju Mumbai memakan waktu sekitar 27 jam. Perjalanan selama itu, tentu sangat melelahkan. Kami harus membawa bekal makanan “berlapis-lapis” mulai nasi briyani, roti, pisang, apel, dan telur rebus.
Maklumlah di kereta api kelas ekonomi makanannya “katanya” kurang higienis. Apalagi yang memasaknya Non-Muslim.
Pendek kata, menjelajah India dengan menggunakan kereta api bisa menjadi pilihan tersendiri. Tetapi, jangan kaget melihat manusia berjubal-jubal di stasiun, di gerbong-gerbong kereta, di atap-atap kereta api. Mendingan pakai yang kelas AC saja, lebih nyaman walaupun sedikit lebih mahal.
Bisa Anda bayangkan negeri yang luasnya 3.287.590 km transportasi sangat mudah untuk dinaiki adalah kereta api. Sebab, seluruh distrik di India dikoneksikan dengan angkutan kereta api, baik kelas rakyat maupun kelas eksekutif konglomerat.
Tentulah kalau kita bandingkan kereta api di dua negara, antara India dan Indonesia sangat jauh berbeda. Di Indonesia, kereta api yang “parkir” di stasiun paling banyak dua kereta api. Sedangkan di India, stasiun kereta api sepertimana terminal bus. Kereta apinya banyak sekali dengan jurusan bermacam tujuan. Kemudian papan petunjuk digital menggunakan huruf India. Satu lagi, kereta api di India rata-rata memiliki tempat tidur yang dapat dilipat.
Terakhir yang tak kalah seru ketika perjalanan New Delhi-Mumbai. Kami harus shalat di lorong-lorong gerbong kereta api, di antara kaki-kaki banyak orang. Di antara goncangan dan hempasan. Sungguh Allah SWT menolong dan memudahkan hamba-hamba-Nya untuk beribadah walaupun dalam keadaan sulit.
Dan semoga kereta api di Indonesia semakin maju! Insya Allah!
Komentar