Kota Parapat, Kota ini merupakan salah satu tujuan pariwisata yang berada di Sumatera Utara, bahkan eksotika kota ini pun telah terkenal hingga ke mancanegara. Kota di tepian Danau Toba ini menjadi saksi bisu sejarah bangsa Indonesia, dikota ini Pada akhir tahun 1948 Presiden RI ke 1 Ir. Soekarno pernah diasingkan di pesanggrahan milik perkebunan belanda.
Pemerintah Belanda mengasingkan Presiden Sukarno, Haji Agus Salim dan Sjahrir ke kota Parapat selama kurang lebih dua bulan.
Dari rumah pengasingan ini Bung Karno bisa menikmati keindahan Pulau Samosir dan Danau Toba. Rumah berlantai 2 yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1820 dengan ukuran 10 x 20 m dan dikelilingi taman kira-kira seluas Dua hektar.
Bukti keberadaan Bung karno terlihat dari beberapa lukisan dan perabotan rumah yang dulu dipakai oleh beliau dan beberapa diantaranya seperti Ruang dan tempat tidur, kursi ukir, lukisan, foto, koleksi buku, dan lainnya masih terawat dengan baik di rumah ini.
Wisma pesanggrahan ini memang cukup menarik perhatian bagi yang berkunjung ke kota ini, sebab bangunan ini mengadopsi arsitektur bangunan bergaya klasik yang sering digunakan oleh masyarakat di negara-negara Eropa pada awal abad ke 19, dalam sebuah seni arsitektur disebut dengan nama indische architectur yang cukup populer masa itu.
Baca juga:
Jokowi Presiden RI yang Pertama ke Pulau Samosir Bukan Hoax tapi Sejarah
Parapat Kota Kecil Nan Indah di Tepi Danau Toba
Soekarno dan Djaga Depari (Maestro Biola Dari Tanah karo)
Pemandangan di sekitar rumah pengasingan ini pun sangat menarik, sejauh mata memandang terlihat perairan Danau Toba yang luas membentang dan tampak begitu jernih dikelilingi oleh perbukitan yang tampak berwarna hijau kebiruan dan Pulau Samosir juga terlihat di kejauhan.
Sesekali melintas perahu masyarakat, speedboat atau kapal penumpang yang melintas menuju Pulau Samosir. Panorama pemandangan di Rumah Pengasingan Soekarno tersebut telah memberikan nilai tambah tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ketempat bersejarah ini.
Plang Rumah Pengasingan Soekarno di Parapat, yang sekarang menjadi milik Pemprov Sumatera Utara.
Halaman dan bangunan taman di sekitar pesanggrahan ini tertata rapi dengan beberapa bentuk seperti pada masa tempo dulu (terbuat dari kayu). Apabila kita memasuki kawasan ini, maka Anda akan merasakan seperti berada dalam sebuah moment tempo dulu.
Foto Sphere:
Bersambung ke Halaman 4
Komentar