Dari bundaran tugu pahlawan di Binjai Kota, kemudian mengarah ke Jalan Lintas Medan-Banda Aceh terdapat jalan alternatif menuju Stabat via Binjai Utara, Kebun Lada dan Cengkeh Turi. Di Kecamatan Binjai Utara dahulu terdapat perkebunan lada dan cengkeh (rempah-rempah). Tetapi, saat SeMedan.com menanyakan kepada warga asli setempat yang berumur 70 tahun. Beliau pun tidak mengetahui letak persis di mana hamparan kebun lada tersebut. Ada atau tidaknya perkebunan tanaman lada masih menjadi pertanyaan. Tidak ada secuilpun jejak kebun atau perkebunan lada dan cengkeh. Kini, Kebun Lada dan Cengkeh Turi bagian dari kelurahan di Kecamatan Binjai Utara.
Dalam buku, Mission to the East Coast of Sumatera, in 1823, Edinburgh, William Hackwood. Tahun 1822, hasil lada yang berasal dari perkebunan lada di sekitar Pungai (kini Pasar 8 Binjai) diekspor keluar melalui Sungai Wampu Stabat. Inilah yang sedang ditelusuri jejaknya dan di mana keberadaannya.
Sepanjang jalan alternatif menuju Stabat terdapat percabangan jalan menuju Kuala Begumit, Mancang, Selesai. Jalan alternatif menuju Stabat tidak bisa dibilang jalan pintas karena jalannya panjang sekali dan beraspal bagus dan mulus. Jalan ini tidak dilalui oleh bus-bus besar sebagaimana Jalan Lintas Medan-Banda Aceh.
Kalau hari-hari libur besar dan week-end. Biasanya jalan lintas Binjai Utara dijadikan alternatif. Tetapi, berhubung memutar dan terasa jauh. Terlebih lagi, tidak ada SPBU besar. Pengemudi/pengendara enggan melewati jalan ini dan akhirnya memilih Jalan Lintas Medan-Banda Aceh.
Binjai saat ini sebagai Kotamadya yang mandiri terus berkembang menjadi sentra-sentra industri seperti pusat perekonomian dan pusat pemerintahan berpusat di wilayah Kecamatan Binjai Kota. Sedangkan perindustrian di Binjai Utara dan wilayah Binjai Timur dan Binjai Selatan adalah sentra pertanian. Khusus Binjai Barat adalah peternakan.
Selamat datang di Kebun Lada, Binjai Utara. Lain waktu SeMedan.com akan membahas hamparan ladang jagung di Binjai Selatan Tanah Seribu.
Komentar