Penulis mendapatkan sepotong informasi tentang seorang guru silat di bumi Langkat. Beliau biasa disapa Pak Dudung. Nama Dudung umumnya adalah nama panggilan orang Sunda. Awam mungkin bertanya, bagaimana bisa orang Sunda mengajarkan Silat Melayu, di Bumi Langkat. Sedangkan Melayu sendiri punya tradisi kuat dan melegenda dengan Silat Harimau Melayu.
Antara Sunda dan Melayu punya pertalian rapat, termasuk dalam hal seni pertarungan silat. Keduanya, sama-sama memiliki mitologi tentang jurus maut harimau atau maung (macan) sebagai simbol keberanian dan kekuatan yang tak terkalahkan.
Setelah melalui jalan panjang Kebon Lada dan Cengkeh Turi, tiba juga di Desa Sindang Rejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat. Kata orang-orang, kalau ada orang baru yang tidak dikenal, baik siang maupun malam tempat ini rawan. Alhamdulillah ketika penulis lewat di jalan tersebut tidak ada sesuatu apa pun yang terjadi.
Di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara terdapat sejumlah kecamatan seperti: Babalan • Bahorok • Batang Serangan • Besitang • Binjai • Brandan Barat • Gebang • Hinai • Kuala • Kutambaru • Padang Tualang • Pangkalan Susu • Pematang Jaya • Salapian • Sawit Seberang • Secanggang • Sei Bingai • Sei Lepan • Selesai • Sirapit • Stabat • Tanjung Pura • Wampu.
Mencari Guru Silat di Bumi Langkat
Papan penunjuk berbagai arah tujuan seperti: Stabat, Tanjung Pura, Banda Aceh, Mancang, Selesai. © SeMedan.com
Dahulu, Langkat ibukotanya Binjai (1946-1999), saat ini ibukota Langkat adalah Stabat (1999-sekarang) dan dipimpin oleh H. Ngogesa Sitepu sebagai Bupati Langkat.
Sungguh setelah berkendara demikian jauh, terasa jua betapa luasnya wilayah langkat yang terdiri dari 3 teritori penting yakni, Langkat Hulu berkedudukan di Binjai, Langkat Hilir berkedudukan di Tanjung Pura, Teluk Aru berkedudukan di Pangkalan Brandan.
Sepanjang perjalanan, setiap ada orang yang bisa ditanya, penulis pun bertanya,
“Di sini tempat belajar silat di mana?“ Tanya saya.
Jawab mereka,
“Oh dulu ada bang, sekarang udah gak ada lagi.“
“Dulu di mana lokasi tepatnya, siapa nama guru silatnya. Kenal dengan bapak Dudung?“
“Kurang paham, kami hanya dengar cerita dari orangtua.“
Jawaban-jawaban seperti ini penulis temukan sepanjang pencarian. Saat mencari sesuatu, jangan cepat kecewa ketika tidak mendapatkannya. Sebab, tidak ada perbuatan yang sia-sia, semua pasti ada hikmah. Jika dalam waktu dekat, tidak ada informasi terbaru tentang guru silat yang berkedudukan di Langkat, Insya Allah pencarian guru Silat Melayu akan dilanjutkan di Tanjung Pura.
Komentar