Aneka Lomba Merayakan 70 Tahun Indonesia Merdeka yang dilakukan warga Jalan Bakti Luhur Medan, tahun ini diselenggarakan dengan sederhana. Tidak ada lomba menaiki batang pinang yang ujungnya ditaruh bendera merah putih, kemudian di sekelilingnya digantungi berbagai macam hadiah: sepeda, kipas angin, duit, makanan, dan lain sebagainya sesuai pemberian sponsor.
Tidak ada panggung musik dangdut koplo yang bikin “koplok,” dan tidak ada lomba pukul-pukulan guling, yang lemah rebah di tanah dan jatuh ke kolam berisi lumpur. Semua biasa saja tetapi meriah. Hadiah tidak terlalu penting, terpenting hati gembira, tertawa bersama merayakan Hari Merdeka.
Aneka Lomba Merayakan 70 Tahun Indonesia Merdeka lebih semarak lagi diikuti oleh ibu-ibu atau anak-anak. Bapak-bapak biasanya kurang tertarik ikut lomba hanya sibuk duduk merokok di pojok sambil sesekali menggosok batu akik. Kemudian ikut tertawa lepas apabila melihat peserta lomba sangat bersemangat untuk memenangkan pertandingan.
Berdasarkan pantauan SeMedan.com ada sejumlah lomba yang dipertandingkan pada perayaan 17-an, khususnya yang berada di Link 7, Jalan Bakti Luhur Medan antara lain:
- Santri TPA Mahabbatul Ummi, Lomba Makan Semangka Merah Tanpa Biji.
• Lomba Balap Goni (karung) dan Lomba Lari Sendok dan Guli (kelereng).
- Lomba Joged Balon dan Lomba Tangkap Belut.
- Lomba Makan Kerupuk dan Lomba Memasukkan Paku Ke Dalam Botol.
- Panitia Diserbu Panitia Lomba dan Peserta Lomba Menukar Hadiah
Sekalipun hadiahnya tidak seberapa, terpenting sesama warga bisa saling sapa, berjumpa, dan tertawa bersama. Rangkaian acara demi acara terlewati dengan sukses dan bahagia.
Akhirul kalam, kalaulah dipikir dan direnungi kembali apalah artinya 70 Tahun Indonesia Merdeka. Dahulu, lantaran ada sebuah peristiwa bersejarah kemudian kita memperingatinya, kini sebagian orang mengisi hari libur 17-an dengan Aneka Lomba Merayakan 70 Tahun Indonesia Merdeka selingi senda gurau dan canda tawa.
Sebagian orang malah ingin kembali ke zaman tempo dulu. Ingat, kita hidup bukan di alam kenangan tetapi dalam kenyataan.
Sejarah tidak perlu dipikirkan, tetapi harus direalisasikan. Selamat Hari Raya Indonesia!
Komentar