Presiden Republik Indonesia Joko Widodo direncanakan akan menghadiri puncak perayaan HUT RI ke-71 di Monako-Asia. Monako Asia adalah julukan baru Danau Toba. Pemerintah mempercepat infrastruktur Danau Toba seperti Bandara Silangit di Siborong-Borong, Tapanuli Utara, akses jalan tol Bandara Kuala Namu menuju Danau Toba. Mengapa Danau Toba harus dibuat seperti Monako? Sebab, secara geografis, pesisir dan pemandangan indah Danau Toba mirip Monako.
Uniknya lagi, bendera Monako pun mirip bendera Indonesia, sama-sama berwarna Merah Putih. Rencananya karnaval kemerdekaan, Pesona Danau Toba HUT RI ke-71 bertema, “Indonesia Kerja Nyata” berlangsung di Balige (Tobasa), Parapat (Simalungun), dan Sumatera Utara.
Presiden Joko Widodo memilih Danau Toba sebagai pusat perayaan HUT Kemerdekaan RI ke 17 dengan tujuan membangkitkan kebanggaan berbangsa dan menjadi penyulut semangat Indonesia Kerja Nyata serta untuk menindak lanjuti kebijakan nasional dalam pembangunan kepariwisataan agar lebih fokus dalam pengembangan 10 destinasi unggulan pariwisata di Indonesia. (Siaran Pers Kemenpar: Karnaval Kemerdekaan Hadirkan Pesona Danau Toba, Sekretariat Negara Republik Indonesia).
Monako adalah negara berdaulat terletak di Eropa Barat berbatasan dengan Laut Tengah, tidak begitu jauh dari Perancis dan Italia. Monako adalah negara kedua terkecil di dunia tetapi memiliki penduduk paling padat. Ekonomi Monako tumbuh dari pembangunan jalur kereta api ke Perancis pada Abad 19 dan fasilitas perjudian termewah di dunia.
Monako memiliki pemandangan yang indah. Danau Toba boleh saja seperti Monako dari sisi keindahan pariwisata dan alamnya. Tetapi, jangan sampai Danau Toba menjadi Monako sungguhan yang dikenal sebagai kota judi dari kalangan jet-set dunia. Masih banyak hak hal-hal positif yang bisa dibuat di Danau Toba dan Pulau Samosir. Horas!
Komentar