Di sekitar Pasar Ular, Tugu Apollo, Olympia Plaza, Medan Mall dan Pajak Sambu terdapat sebuah bangunan megah yang terbengkalai namanya Gedung Nasional Medan (GNM), tepatnya berada di Jalan Sutomo.
Berdasarkan pantauan SeMedan.com, bertahun-tahun Gedung Nasional Medan tidak terawat, dan sepertinya menjadi tempat tinggal bagi keluarga pra-sejahtera.
Upaya penyelamatan Gedung Nasional Medan (GNM) nampak-nampaknya belum membuahkan hasil. Padahal, dua tahun silam, Februari 2015 sudah ada pertemuan besar antara Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu Sosial (PUSSIS) Unimed dengan sejumlah pihak yang berkompeten seperti nBasis (Pengembangan Basis Sosial Inisiatif dan Swadaya), Dewan Pengurus Angkatan 45 dan angkatan 66 SUMUT.
Hadir di antaranya adalah Poldasu, Polresta Medan, Disbudpar Sumut, Kontras, DPA 45 Sumut, DPA 66 SUMUT, Ikahimsi (Ikatan Himpunan Mahasiswa Sejarah se Indonesia), Balai Arkeologi Medan, FKB KAPPI, dan NGO-LSM. Dari akademisi hadir pula Rektor Unimed Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, Wakil Rektor 1 Prof. Dr. Khairil Ansyari, M.Pd. Dr. Pertemuan atau seminar penting ini digagas oleh Phil. Ichwan Azhari, MS.
Penulis tidak tahu pasti, apakah Gedung Nasional Medan (GNM) termasuk ke dalam cagar budaya atau bukan. Tetapi, barangkali gedung ini (GNM) akan terus menjadi incaran “pihak-pihak” tertentu untuk dialih fungsikan.
Baca juga:
Robohnya Prasasti NICA dan Lokalisasi Belinun
Plaza Terbakar, Gedung Terbengkalai, Kenangan Terkulai
Kini, gedung-gedung lama, antik, dan tua di Kota Medan apapun itu yang “berbau” sejarah dan romansa nostalgia silam seperti hendak dibenam, dikubur dalam-dalam agar generasi muda buta terhadap sejarah. Ironis.
Komentar