Berdasarkan pantauan SeMedan.com, tahun 2016-2017 sejumlah masjid di Kota Medan telah dipasang kamera pengawas (CCTV). Pemasangan dilakukan di sejumlah titik (spot area) di dalam dan di luar masjid. Tujuan pemasangan CCTV karena telah berulang kali terjadi pencurian uang dalam kotak infaq berikut kotaknya sekalian ikut raib juga. Inilah potret kemanusiaan yang terjadi di sejumlah kota-kota besar Indonesia, termasuk di Kota Medan.
Fenomena ini menarik sekali untuk dicermati, mengingat masjid adalah Rumah Allah, suci dari segala perbuatan keji. Kalau direnungi dari segi hakikat bahwa segala sesuatu yang terjadi di muka bumi adalah atas izin Allah, maka pencurian uang dalam kotak infaq tidak sepenuhnya kehendak “pencuri” tetapi pengelola (BKM) dan jamaah masjid kurang melakukan Amalan Masjid, sehingga Allah SWT “menggerakkan” pencuri untuk menguji iman para jamaah.
Solusi untuk mengatasi agar tidak terjadi lagi kehilangan uang dalam kotak amal dan supaya turun hidayah di dalam masjid adalah dengan segera menghidupkan amalan masjid berupa: Dakwah Ilallah, Ta’lim Wata’lum, Zikir Ibadah, dan Khidmat. Sebab, inilah amalan yang dibuat oleh Baginda Nabi Muhammad SAW setelah hijrah yaitu,
Membangun Masjid; Meluangkan Waktu untuk Masjid; dan membuat Amalan Masjid. Sehingga masjid pada zaman Rasulullah benar-benar menjadi sentral untuk saling bermusyawarah dan bermahabbah. Dimudahkan untuk saling berkasih sayang sesama Muslim (ikramul muslimin).
Sebagian umat Muslim keliru dalam menerjemahkan amalan masjid seperti memakmurkan masjid dengan cara terus-menerus mempersolek, menghias-hias masjid. Masjid yang tadinya kecil diperlebar dan ditingkat karena jamaah bertambah banyak seperti pada saat Shalat Jum’at dan Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha. Sementara shalat fardhu lima waktu Maghrib, Isya, Subuh, Zuhur, Ashar biasa saja.
Jadi, alasan pelebaran masjid semata karena berpatokan pada shalat-shalat sunnat dihari-hari yang diagungkan, sementara shalat fardhu harian dikesampingkan.
Kemudian, menghias-hias masjid dengan kaligrafi berlebihan sehingga keterbacaaan khat Arab sangat sulit dipahami awam. Tambahan lagi, sekarang masjid-masjid secara sengaja menggunakan material emas murni sebagai pelengkap dekorasi interior dan eksterior. Padahal menghias masjid tidak digalakkan.
Kiranya, sebelum membangun masjid-masjid megah. Tengoklah masjid saudara-saudara kita sesama Muslim. Jangankan kubah, tiangnya, atau kaligrafinya yang berbahan emas sepuhan atau asli. Sedangkan untuk bertharah atau istinja’ saja air tidak memadai, jamban tidak mensyarati.
Selain mempersolek masjid dengan hiasan, terkadang dengan penambahan AC berlebihan dan juga kipas angin yang melebihi kebutuhan sehingga terkadang di pagi Subuh yang dingin, AC dan kipas angin menyala bersamaan.
Padahal tidak semua jamaah satu masjid tahan dengan kipas angin dan AC. Tetapi, sudah nasib badan, orang yang tidak tahan kipas angin “selalu” kalah dan mengalah kepada orang yang suka kipas angin dan AC.
Masjid sekarang berlomba-lomba membentangkan ambal, karpet lembut buatan Persia dan Turki. Katanya, supaya “enak” untuk sujud. Padahal, karpet yang terlalu lembut membuat dahi/kening terasa legok-menjorok ke dalam. Dari segi medis dan sunnah ini kurang baik sebab posisi orang sujud titik keningnya harus menyentuh sajadah sehingga darah mengalir ke otak yang berfungsi untuk memperbaiki sistem syaraf di otak dan mengurangi rasa sakit di kepala.
Kamera Pengawas dan Hilangnya Kotak Amal
Selain memasang mempersolek masjid, sekarang di mana-mana masjid dilengkapi dengan kamera pengawas (CCTV). Tujuannya, agar masjid dapat terawasi secara sistematis selama 24 jam. Mengingat, ada sejumlah masjid di Kota Medan yang kehilangan properti masjid seperti: pintu kamar mandi, kotak infaq, Al-Qur’an dan buku, selop/sendal/sepatu, sepeda motor, pompa air, amplifier penguat suara, telekung (mukena) perempuan.
Benda apa saja yang ada di dalam masjid, kini menjadi incaran pencuri. Barangkali yang tidak berani dicuri keranda mayat.
Ghaibnya alias lucu binti jenaka. Sekalipun, penjagaan masjid diperketat. Ada penjaga, kamera CCTV, pintu masjid digembok, kotak infaq dirantai besi. Tetapi, kenapa dan mengapa kehilangan masih saja terjadi? Jawabannya cuma satu saja, karena tidak hidup amalan di masjid. Amalan masjid ini adalah sunnah. Kata Nabi, kalau kita menjaga sunnah maka sunnah akan menjaga kita.
Apa itu amalan masjid yang termasuk ke dalam sunnah nabi? Sekurang-kurangnya ada empat, antara lain:
- Amalan masjid Dakwah Ilallah adalah senantiasa membicarakan kebesaran Allah SWT di dalam masjid dan mengurangi cakap sia-sia seperti senantiasa membicarakan maju-mundurnya perkara dunia.
- Lalu, Ta’lim Wata’lum yakni, ta’lim artinya belajar. Sedangkan arti Ta’lim Wata’lum adalah belajar dan mengajar. Pentingnya mengadakan ta’lim wata’lum untuk memasukkan nur Kalamullah dan sabda Rasulullah ke dalam hati sehingga kita ada semangat untuk mengamalkan agama dan merasa rugi apabila meninggalkan amal agama.
- Zikir Ibadah, memperbanyak majelis zikir dan membentuk halaqoh iman dan bershalawat kepada Nabi Muhammad saw.
- Khidmad, bersikap ramah dan sayang terhadap saudara sesama Muslim. Tujuannya agar tercurah berkah dari langit sehingga hati setiap Muslim menjadi lembut.
Jika empat amalan masjid hidup. Maka ada tujuh jaminan yang Allah SWT berikan antara lain:
- Agama akan keluar dari hati kita, keluarga, masjid dan kampung kita.
- Kita akan dihijab oleh Allah SWT sehingga lalai dan alpha.
- Akan muncul orang musyrik dan kafir dari rumah-rumah orang Islam.
- Orang yang baikpun (alim) akan kesulitan dalam menjalankan amal-amal agama.
Maka dari itu, mari kita renungkan bersama dan tanya kepada diri sendiri apakah di dalam masjid. Baik, sebelum dan sesudah ibadah shalat fardhu. Lebih sering kita membicarakan remeh-temeh dunia ataukah membicarakan akhirat dan mengagungkan nama-nama Allah SWT.
Sebaiknya, kurangi cakap dan bicara sia-sia, perbanyaklah membesarkan nama Allah SWT. Bukankah nabi mengingatkan agar tidak menghias masjid dan lebih diutamakan untuk menyemarakkan amalan masjid.
Akhirul kalam, dengan menghidupkan amalan-amalan masjid. Insya Allah masjid dijaga oleh Allah SWT dan tidak akan ada lagi pencurian kotak infaq.
Komentar