Cari kerja sampai negeri seberang Malaysia barangkali impian sebagian orang mecari duit Ringgit. Citra Malaysia negeri kaya serta marwah ringgit di atas rupiah adalah daya pikat tersendiri. Letak Pantai Timur Sumatera Utara berpagar Selat Malaka membuat Malaysia serasa dekat di mata. Berapa banyak yang pergi menggunakan visa resmi menjadi TKI atau berangkat via Teluk Nibung, Tanjung Balai, Kuala Tanjung dan Pelabuhan Belawan hanya dengan membayar jasa tekong (nahkoda jung) kapal bermotor.
Semua punya satu tujuan “memingit” ringgit. Kalau niat cari pengalaman, pulang membawa pengalaman. Kalau niat cari duit ringgit, pulang pun membawa duit. Semua kembali ke niat!
Pindah dan tinggal di Malaysia tentu tidak mudah. Banyak hal harus disiapkan. Mengapa harus jauh-jauh mencari sesuap nasi ke Malaysia. Jawabannya sederhana, karena tidak tersedia lapangan kerja. Aneh, kalau tidak tersedia mengapa banyak tenaga kerja asing bekerja di Sumatera Utara, Medan khususnya.
Baca juga: Mencari Melayu di Kota Seribu Sungai, Tanjung Balai
Persiapan yang harus dilakukan seperti paspor, visa, kartu keluarga, KTP, pas foto, dan berkas-berkas penting. Biasanya orang yang berangkat menuju Malaysia jarang individu/pribadi, kecuali perusahaan Malaysia buka cabang di Medan, lalu pindah kerja ke Malaysia. Rata-rata yang memulai kerja di Malaysia berasal dari balai penyalur tenaga kerja.
Penting diperhatikan, jangan menjadi pembantu rumah tangga. Kalau terjadi tragedi antara majikan dan pekerja “sulit” dicarikan solusi hukum karena tidak tertuang dalam butir perjanjian kontrak kerja. Sekarang pekerja dari Indonesia banyak bekerja di kilang (pabrik) industri.
Sumber info lowongan pekerjaan di negeri orang bisa didapat dari mana saja seperti browsing internet, tanya kepada orang dekat, balai latihan tenaga kerja, dan seterusnya. Sebelum diterima bekerja harus melewati proses seleksi seperti tes tertulis, wawancara, cek kesehatan. Kemudian, baru terjadi proses negosiasi gaji.
Berdasarkan pengalaman para pekerja yang sudah bermukim di Malaysia ada status “single atau family.”Perbedaannya, kalau “single” status, perusahaan hanya memberikan visa dan asuransi kesehatan bagi pekerja saja, keluarga tidak termasuk. Sedangkan status “family,” perusahaan menanggung visa, asuransi kesehatan, dan tiket. Ada baiknya hal ini ditanyakan langsung.
Cari duit ringgit sampai negeri seberang Malaysia adalah persoalan yang selalu berulang. Semoga ke depannya terbuka lapangan pekerjaan dengan bayaran sepadan bagi tenaga-tenaga produktif di Indonesia, khususnya Sumatera Utara.
Baca juga:
Milo Tunggeng dan Air Batu Campur Durian, Minuman Khas Malaysia
Komentar