Di Kota Medan terdapat sejumlah lokasi outbound yang menarik untuk dicoba. Tetapi, apa mau dikata di musim lockdown mengisi liburan dengan outbound terpaksa ditangguhkan. Sebenarnya outbound itu untuk apa?
Secara singkat, outbound bertujuan mengetahui bahwa, setiap individu adalah unik dan istimewa. Setiap anak adalah spesial, tidak boleh dibanding-bandingkan.
Outbound dapat meningkatkan kepekaan “Self Awareness” terhadap orang lain dan menumbuhkan keberanian dan kepercayaan diri (Self Confidence).
Outbound juga merupakan pendidikan alternatif inovatif, kreatif dan sportif. Entar benar-entah tidak, outbound ini pertama kali dikreasikan oleh Kurt Hahnberkebangsaan Jerman.
Di kemudian hari, sistematika outbound dikembangkan di pelbagai negara sesuai tradisi dan kultur masyarakat setempat.
Saat tulisan ini dibuat, SeMedan menanyakan kepada beberapa orangtua yang pernah atau ingin mengajak anak-anak mereka berlibur bukan ke mall tetapi outbound.
Faktanya cukup menarik, sebagian orangtua mengatakan bahwa, ada outbound yang cocok untuk anak-anak dan ada yang tidak.
Sedangkan waktu SeMedan mencoba menanyakan kepada anak-anak, liburan apakah yang paling menyenangkan?
- Bermain di alam bebas outbound;
- Ke mall;
- Berenang waterboom dan makan-makan;
- Beli paket internet;
- Ke Toko Buku dan Perpustakaan.
Sebagian anak-anak anehnya tidak lagi menyukai berenang dan makan-makan, hepi-hepi. Tetapi, malah memilih paket internet. Apalagi sekarang tugas-tugas sekolah harus setor via aplikasi ke guru-guru sekolah.
Di masa lockdown, sekolah mungkin tidak diperlukan lagi. Tetapi, pendidikan adalah sesuatu yang penting. Di lain sisi liburan juga perlu diperhatikan.
Mudah-mudahan di zaman serba-serbi begini, orangtua masih menyempatkan diri berlibur bersama anak.
Dan syukurnya sekarang ini di tempat-tempat outbound tersedia musholla. Sambil mengisi waktu libur, tidak lupa pula beribadah kepada Allah SWT memohon kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat. Hanya Allah sajalah tempat kita meminta perlindungan.
Dan sebaiknya di musim lockdown orangtua pintar-pintar memilih liburan anak. Jangan sampai anak-anak down (lesu darah), sekolah tidak selera, liburan pun tidak selera.
Hanya handphone saja pegangannya, hanya paket internet saja permohonannya kepada orangtua. Alasannya untuk tugas sekolah. Kirim tugas sekolah bukan hanya gambar, tetapi juga video. Di satu sisi bagus, di sisi lain prihatin. Ironi!
Komentar