Sastrawan besar Hamsad Rangkuti saat ini sedang terbaring sakit di RS Sembiring Deli Tua Medan, Sumatera Utara. Berita penting ini SeMedan.com dapatkan dari laman facebook Teater Keliling tanggal 26 Juni 2016, pukul 19.34. Pihak keluarga belum dapat dikonfirmasi untuk mengetahui kondisi terkini Hamsad Rangkuti.
Semasa sehat, Hamsad Rangkuti produktif sekali menulis karya-karya inspiratif. Satu di antaranya yang paling fenomenal berjudul, “Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu,” dan sejumlah karya “nyentrik” bercerita tentang cinta, romantika kehidupan, dan kerisauan sosial.
Kekuatan dan keindahan karya sastra Hamsad Rangkuti, ia menggunakan bahasa yang lugas tanpa banyak bunga-bunga bahasa dan cengkunek sebagaimana sastrawan picisan yang bercerita tentangg rembulan dan matahari dan kesepian diri. Dan tak terhitung penghargaan yang diterima oleh sastrawan besar Hamsad Rangkuti.
Penting untuk diketahui, dalam ranah sastra Indonesia. Sumatera Utara adalah gudangnya maestro sastrawan besar seperti Mochtar Lubis, Chairil Anwar, Tengku Amir Hamzah, Hamsad Rangkuti pun adalah putra asli Medan kelahiran Medan Johor Titi Kuning, 7 Mei 1943.
Karya-karya Hamsad Rangkuti antara lain: Bibir dalam Pispot (2003), Sampah Bulan Desember (2000), Lukisan Perkawinan (1982), Cemara (1982), Ketika Lampu Berwarna Merah (1981).
Semoga dengan dimuatnya tulisan ini dapat terbaca oleh semua pihak terutama media-media besar yang masih ada kepedulian dengan sastra dan sastrawan Hamsad Rangkuti.
Komentar