Presiden Soekarno pada suatu kesempatan berjumpa dengan Djaga Depari (seorang maestro biola dari Tanah Karo). Keduanya terlibat percakapan serius sampai kemudian Soekarno terinspirasi oleh sebuah syair yang dibuat oleh Djaga Depari berjudul USDEK dan kemudian lahirlah istilah USDEK, akronim dari (Undang-undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, Kepribadian Nasional).
Djaga Depari kelahiran 5 Mei 1922 adalah putra asli Karo. Ia berasal dari Kuta Seberaya, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo (Karolanden) bermarga Sembiring. Djaga Sembiring Depari atau Djaga Depari dari merga (marga) Sembiring Depari. Mengenai Kuta Seberaya bermula dari kata Serayan yang artinya kelompok kerja dalam satu pekerjaan (misal, bertani atau berladang).
Ayah Djaga Depari bernama Ngembar Sembiring Depari dan ibunya Siras Beru Karo Sekali. Djaga Depari mengenyam pendidikan di Christelijk Hollandsch Inlandsch School (HIS) di Kabanjahe. Semasa sekolah bakat musikalitas Djaga Depari sudah terlihat dan ia juga senang mendengar berbagai jenis musik.
Hal ini pulalah yang menambah perbendaharaan kualitas bermusik sehingga julukan bapak musik Karo modern dinisbatkan kepada Djaga Depari.
Kebanyakan tema-tema lagu Djaga Depari bercerita tentang semangat patriotik melawan kompeni dan rasa simpatik kepada Letjend Djamin Ginting. Sebagaimana sudah diketahui umum, Letjend Djamin Ginting adalah Pangdam pertama di Kodam I, Bukit Barisan Medan.
Djaga Depari pada tahun 1940 datang ke Medan dalam rangka belajar bahasa. Semasa menempuh studi, ia juga berlatih biola. Di kemudian hari bersama Mayor Yusuf, ia membentuk orkes musik “Melati Putih.” Karya-karya yang sudah ia tulis dan bawakan dalam syair dan lagu antara lain:
- Erkata Bedil
- Sora Mido
- Piso Surit
- I juma-juma i padang sambo
- Pio-pio
- USDEK
- Taneh Karo Simalem
- Terang Bulan
- Sanggar-sanggar
- Nangkih Deleng Sibayak
- Mejuah-juah
- Kemerdekaanta
- Musuh suka
- Ula gelangken
- Andiko alena
- Cit nina pincala
- Membas-embas
- Lasam – lasam
- Kacang koro
- Tanah karo simalem
- Mbaba kampil
- Lasam-lasam
Selain Djaga Depari terdapat juga seorang maestro biola di Tanah Deli namanya Lily Suhaeiry.
Baca juga:
100 tahun (1915-2015) Maestro Biola Lily Suheiry
Rumah Pengasingan Soekarno di Parapat
Komentar