Pilkada Sumut 2018 akan dilaksanakan serentak bersamaan dengan Pilkada 171 daerah di seluruh Indonesia. Penyelenggaraan Pilkada dilaksanakan pada Hari Rabu 27 Juni 2018. Jadwal Pilkada serentak sudah ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ketua KPU Arief Budiman sebagaimana dilansir dari sejumlah media online menyebutkan, “Peraturan KPU yang sudah diputuskan ada lima yaitu tentang tahapan, pemutakhiran data pemilih, pencalonan, kampanye, dan dana kampanye.”
Sedangkan masa kampanye akan dimulai pada Hari Kamis, 15 Februari 2018 dan masa tenang serta pembersihan alat peraga akan dimulai pada Hari Minggu, 24 Juni 2018. Pilkada Serentak 2018 dilaksanakan 27 Juni 2018. Rekapitulasi suara akan diselenggarakan keesokan harinya, Kamis, 28 Juni 2018.
Dari 171 daerah di Indonesia yang akan melaksanakan Pilkada Serentak 2018, Kota Medan diprediksi yang paling keras pertarungannya. Dalam bahasa para analis politik, Pilgub Sumut 2018 termasuk kategori complicated dan sophisticated.
Nama-nama calon kuat gubernur Sumut Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi termasuk digadang-gadang akan unggul, tetapi politik tetap politik dan masih belum diketahui ujungnya seperti apa dan bagaimana.
Lalu bagaimanakah dengan nasib Tengku Erry Nuradi sebagai Gubernur Sumut yang sedang menjabat? Kemudian nama Djarot Saiful Hidayat, mantan Wali Kota Blitar dan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ikut bursa pertarungan Pilgubsu 2018.
Djarot bukan putra daerah, tetapi bagaimana strategi bukan putra daerah memenangkan di daerah orang lain. Lalu apa strategi, Bupati Simalungun Dr. Jopinus Ramli Saragih SH MH atau biasa disingkat JR Saragih yang pernah menjadi personel elite Paspampres dan Komandan Subdenpom Polisi Militer Angkatan Darat (POMAD) Purwakarta, Jawa Barat.
Itulah sebabnya, jauh-jauh hari, fakta di lapangan dan opini yang berkembang di Medsos sudah keras pertarungan mengenai nama-nama calon gubsu 2018.
Baca juga:
Mencari Pemimpin Sumut Zaman Now!
Pilkada Medan, Sebuah Refleksi Tanpa Tendensi
Pilkada Medan, Kemana Harus Mencoblos
Kota Medan Tahun 1860-1950, Topografi M.A. Loderichs
Buku Pedoman Kota Besar Medan 1950-an
Lantaran banyaknya diskusi dan perdebatan mengenai nama-nama calon kuat Gubsu 2018, sampai-sampai warga Kota Medan abai atau tidak tau kapan tepatnya tanggal pemberian suara (coblos) pilkada serentak 2018.
Komentar