Kepulauan Nias, adalah rumah bagi peradaban megalitikum yang hidup. Barisan artefak batu dari zaman megalitik dapat ditemukan dengan mudah di kepulauan Nias ini, termasuk di Kabupaten Nias Selatan. Mari kunjungi situs megalitikum Tetegewo di Desa Tetegewo, kecamatan Sidua Ori sebagai contoh.
Situs ini terletak di puncak bukit. Dari sini, kita dapat melihat atap-atap rumah dan pucuk-pucuk pohon menjadi begitu kecil sekali. Aliran sungai terlihat seperti ular besar yang berjalan meliuk-liuk. Lantas, saksikanlah hal yang lebih menakjubkan dari pemandangan bentang alamnya itu; kreasi peradaban manusia zaman dulu.
Artefak-artefak peninggalan zaman megalitikum hampir memenuhi luasan puncak bukit itu. Menhir, batu tunggal, berukuran cukup besar, berbentuk tugu dengan ornament lingkaran pada atasnya dan ornament menyerupai pedang dibawahnya, berdiri tegak di sisi sebelah kanan tengah lapangan, dari pintu masuk menuju situs. Ada juga batu berbentuk kotak yang membentuk ruangan sempit. Ruangan ini digunakan sebagai penjara di masa itu.
Begitu banyak, batu-batu berbentuk bulat sempurna dengan ukurannya masing-masing berjajar dari pintu masuk kedalam situs hingga ke ujungnya. Batu-batu ini digunakan sebagai tempat alas menari. Uniknya, batu-batu bulat sempurna ini dapat pula memproduksi nada-nada yang berbeda, layaknya kumpulan dari instrument musik.
Desa Tetegewo dapat diakses dari Teluk Dalam melalui jalur darat sejauh 100 KM. Pengunjung dapat menggunakan sepeda motor maupun mobil selama satu jam setengah perjalanan. Selanjutnya dilanjutkan dengan berjalan kaki mendaki bukit sejauh 10 KM.
Pengunjung dapat menemukan kantor kepala desa tepat di sisi jalan, di depan persimpangan menuju jalan ke bukit. Pengunjung dapat mengisi buku tamu lantas menemukan orang lokal yang dapat memandu hingga ke lokasi situs ini, mereka juga dapat menceritakan sejarah dari situs megalitikum Tete Gewo.
Disamping situs megalitik, tak jauh dari desa ini, kita dapat pula mengunjungi lokasi air terjun yang cukup tersembunyi.
Komentar