Omo Sebua, masih tampak begitu gagah dan Kokoh. Waktu dan zaman, belum mampu menghapus keberadaannya. Gempa dengan 8.5 SR yang melanda Nias tahun 2005 lalu, tak mampu meruntuhkan rumah berusia ratusan tahun ini.
Tiang-tiang penyangganya disusun saling silang menyilang, kayu-kayu ulin penyangga itu, berukuran besar. Pondasi yang tidak bercor. Tidak ada paku, pasak yang menyambung. Lentur terhadap goncangan gempa, arsitektur yang benar-benar tahan gempa. Kecerdasan peradaban ratusan tahun lalu.
Omo sebua lebih tua dari manusia manapun yang datang mengunjunginya. Omo yang berarti rumah, berasal dari kata Owo, perahu. Kata Omo mengalami perubahan dari kata Owo menjadi Gomo menjadi Omo. Nenek moyang orang Nias adalah pelaut, mengarungi lautan luas kemudian berlabuh di Susua-Gomo.
Berlayar di laut terbiasa dengan gelombang. Kapal menjadi hunian. Menetap di darat, menghadapi gelombang; gempa. Dulu, pulau Nias, kerap di guncang gempa hingga sebelum bernama Nias, pulau ini disebut ‘hulosolaya:laya’.
Pulau yang sering mendapat terjangan gempa. Maka tempat tinggal disesuaikan dengan kondisi alam. Ibarat lautan, terkena hempasan ombak, tetapi kapal tetap berlayar.
Maka rumah di daratan mengadopsi prinsip Owo, perahu. Owo, menjadi Gomo, Menjadi Omo (Duha 2012:5-6). Sebua, berdasarkan harafiahnya berarti kepala Desa dan atau bangsawan. Maka Omo Sebua adalah rumah besar yang tinggali kepala desa dan atau bangsawan bersama dengan keluarganya.
Omo Sebua, bukan sekedar rumah, tetapi simbol makna, pada setiap ukirnya terdapat wimba imaji atau gambar. Wimba bukan sekedar wimba, tetapi wimba adalah bahasa rupa, bahasa visual. Bentuk kecerdasan literasi visual orang-orang Nias Selatan.
Pada Wimba, semisal Wimba yang terdapat pada Omo Sebua di Bawomataluo, maka paparan bahasa rupa yang ada terbagi atas lima wimba; wimba flora, wimba fauna dan wimba campuran yang terdiri atas perhiasan, furniture, gabungan flora dan kejadian dari peristiwa yang telah terjadi.
Serta status social dari lingkungan sehari-hari (Ariesa Pandanwangi, Krismanto Kusbiantoro Simbol Bahasa Rupa Pada Dinding Dalam Omo Sebua Di Baomataluo Nias Selatan dalam Serat Rupa Journal of Design, Mei 2017, Vol.1, No.3: 418-427)
Maka datanglah, serta petiklah, pelajaran hidup dari orang-orang Nias Selatan yang terekam jelas pada Omo Sebua nya. Nias Selatan menyambut orang-orang dari seluruh penjuru dunia.
Komentar