SD Taman Harapan Medan menggelar kegiatan edukasi alam di Dusun Kreatif, Kamis (28/3). Acara tersebut bertemakan, “Edukasi alam dalam meningkatkan kreativitas, imajinasi dan membangun budaya bangsa”.
Dalam kegiatan itu, para siswa diajak untuk memainkan permainan tradisional seperti pecah piring, meriam bambu, gobak sodor, congklak dan lainnya.
Selain itu, para siswa juga diajarkan berkreativitas seperti memasak makanan tradisional, menanam pohon, membuat kreasi dari pohon seribu guna alias pohon kelapa.
Seperti membuat baling-baling dan mahkota serta bermain di kolam ikan dan menangkap belum. Suasana tampak begitu meriah dan menyenangkan.
Pendiri Dusun Kreatif, Andi Eka Saputra, mengatakan, sejak dini, anak-anak harus ditanamkan kecintaan terhadap keanekaragaman budaya Indonesia, agar tidak punah digerus zaman. Apalagi saat ini memasuki era revolusi industri 4.0.
“Era di mana segala sesuatu dikendalikan oleh teknologi, namun di balik itu, para peserta didik tetap harus tahhu bahwa keanekaragaman bangsa ini telah ditularkan oleh nenek moyang kita sejak dulu, sehingga tugas kita tetap menjaga dan melestarikannya.
Walau saat ini teknologi menguasai, namun untuk urusan kebudayaan tetap dikendalikan oleh manusia,” katanya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada guru SD Taman Harapan, Mahniar Sinaga S.Si, S.Pd yang sudah menyumbangkan buku kepada dusun kreatif yang berjudul “Dusun Karakter”. Sebuah buku yang memuat pendidikan karakter anak bangsa yang baik dibaca kalangan siswa.
Kepala SD Taman Harapan, Saudi S.Pd.i menyampaikan, dengan adanya kegiatan edukasi ala mini, diharapkan semua peserta didik khususnya SD Taman Harapan mampu menguasai pembelajaran abad 21 yang dikenal dengan 4K, yakni kreativitas, kritis, kolaboratif dan komunikatif.
Ketua Yayasan SD Taman Harapan, Rudi Ananda Yuzar sangat mengapresiasi para siswa dan guru yang telah membudayakan literasi.
Sepulang dari Dusun Kreatif, guru dan siswa harus membuat buku antologi terkait pengalaman kegiatan yang baru saja dilakukan di tempat itu. (Nur Akmal)
Komentar