Sumatera Utara mempunyai beberapa tempat wisata, selain Danau Toba terbesar di Asia Tenggara, dataran tinggi Berastagi, wisata pantai di Serdang Bedagai, wisata bangunan tua dan situs sejarah. Salah satu situs sejarah di Sumut yang belum banyak diketahui orang adalah situs pemandian Putri Hijau.
Pemandian Putri Hijau bernama Pancuran Gading yang berada di desa Pamah, Deli Tua. Kecamatan Namorambe kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.
Cerita mengenai khasiat air dari tempat pemandian ini dapat menyembuhkan penyakit sudah dari generasi ke generasi, apalagi sejak keberadaannya menjadi situs sejarah beberapa waktu yang silam.
Situs ini diyakini masih ada kaitan dengan kebudayaan masyarakat Melayu dan Karo, mengingat Putri Hijau juga dikenal di Karo dan bermarga Sembiring.
Penduduk setempat mempercayai bahwa pancuran terbesar itu merupakan tempat Putri Hijau mandi, salah seorang penguasa terakhir Kerajaan Haru (Aru). Situs sejarah bekas Istana Kerajaan Haru berada dekat dengan pancuran tersebut.
Akan tetapi, jangan membayangkan Anda akan menjumpai puing-puing istana. Sekitar Situs itu ini hanya bukit-bukit, sawah dan perumahan yang baru dibangun.
“Orang Karo zaman dulu membangun rumah atau istana semata dari kayu. Jadi, tidak ada peninggalan yang bisa kita rasakan saat ini,” kata Darwan Perangin-angin, seorang tokoh masyarakat Karo yang mengarang buku “Adat Karo”.
Kini, semua pancuran air tersebut telah dibuat permanen. Mata air yang turun langsung dari bukit tersebut ditampung dalam sebuah bak tembok setinggi satu setengah meter. Air tersebut kemudian dikeluarkan melalui dua buah pipa plastik yang tidak pernah ditutup sehingga airnya yang jernih itu mengalir terus-menerus.
Baca juga:
Mencari Melayu di Kota Tua Deli
Pada hari libur ramai orang berkunjung ke pancuran ini untuk merasakan khasiat penyembuhan dari dari air pancuran pemandian Putri hijau yang di percaya mempunyai kekuatan magis.
Bersambung…
Komentar