Pelelangan ikan di Ujung Muara berada dalam kawasan wisata Bagan Percut, Kabupaten Deli Serdang. Bagan Percut termasuk bagian dari jajaran pantai timur Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka dan negara jiran Malaysia.
Meski tidak memiliki pantai dengan pasir putih seperti pantai-pantai yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai, bukan berarti Pantai Bagan yang ada di Kecamatan Percut Sei Tuan tidak memiliki keunikan tersendiri untuk dikunjungi.
Secara pemerintahan Kecamatan Percut Sei Tuan memiliki 18 desa dan 2 kelurahan, yaitu Desa Amplas, Desa tembung, Desa Percut, Desa Saentis, Desa Cinta Rakyat, Desa Sei Rotan, Desa Medan Estate, Desa Sampali, Desa Lau Dendang, Desa Bandar Setia, Desa Banda Klippa, Desa Bandar Khalifah, Desa Kolam, Desa Cinta Damai, Desa Sambirejo Timur, Desa Pematang Lalang, Desa Tanjung Rejo, dan Desa Tanjung Selamat.
Sedangkan dua kelurahan lain yakni Kelurahan Kenangan dan Kenangan Baru.
Hampir 4,3% wilayah Kabupaten Deli Serdang merupakan wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, dan tiga desa di Kecamatan tersebut merupakan desa pantai yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka yakni Desa Tanjung Rejo, Pematang Lalang dan Tanjung Selamat.
Perjalanan menuju pesisir Bagan di Desa Percut kurang lebih 45 kilo meter. Jika kita berkendara dengan mobil mungkin membutuhkan waktu tempuh sekitar 1,5 jam saja. Kondisi jalan menuju ke lokasi sangat mulus, tidak ada macet dan hanya terdapat lubang di beberapa bagian saja dan tidak sampai menghambat perjalanan.
Begitu memasuki Desa Percut, kita akan disuguhkan pemandangan khas masyarakat pesisir yang mayoritas bersuku Melayu Deli. Tak jauh dari sana kita akan menjumpai tugu selamat datang ke Kawasan Wisata bagan Percut yang artinya tak lama lagi akan tiba di lokasi yang akan kita tuju.
Tujuan pertama di Bagan adalah pusat pelelangan ikan, pengunjung dapat melihat dan membeli beraneka macam ikan segar dan hasil laut yang lain. Pelelangan ikan itu terletak di ujung muara, di sisi kanan dan kirinya terdapat berbagai restoran yang dapat digunakan sebagai tempat memasak hasil laut yang baru dibeli dari tempat pelelangan ikan tadi.
Selain itu, jika ingin merasakan sensasi makan di tengah hamparan laut kita bisa membawa hasil laut tersebut ke restoran terapung yang cukup terkenal. Untuk menuju ke restoran terapung, kita harus naik sampan boat dengan biaya Rp. 150.000 per sampan sudah termasuk pulang pergi.
Hanya saja ada baiknya untuk memastikan bahwa pada saat mengunjungi restoran terapung, laut tidak sedang surut karena sebagian besar pemandangan yang terlihat nantinya adalah lumpur hitam.
Jika ingin makan seafood tapi tidak ingin repot membeli ikan sendiri, pengunjung dapat memilih salah satu restoran yang ada di sekitar muara. Salah satu contohnya adalah Waroeng Mamak seperti yang ada pada gambar. Waroeng Mamak merupakan salah satu restoran seafood dan tempat menjual aneka merchandise buah usaha dari para pemuda-pemudi setempat.
Pengunjung yang berada di restoran terapung dapat juga menikmati pemandangan menuju lepas pantai dengan menggunakan boat. Biayanya serupa, nelayan akan membawa pengunjung berputar dari tepian laut lepas kembali ke muara.
Di sepanjang jalan, pengunjung akan menikmati keindahan pohon bakau yang berbaris di kedua sisi muara. Ada pula monyet muara, burung bangau, burung pelikan serta burung camar yang terbang rendah mengejar buritan sampan nelayan sepulang menangkap ikan.
Demikianlah perjalanan menyusuri kecamatan Percut Sei Tuan yang merupakan batas sebelah timur kota Medan. Semoga penjelasan dalam perjalanan ini dapat memberi informasi bagi pembaca yang ingin mencari tempat liburan alternatif keluarga pada akhir minggu. Dengan biaya murah dan jarak tempuh yang dekat namun tetap menyenangkan.
Baca juga: Restoran Terapung di Bagan Ujung, Percut
Komentar