Museum Rumah Adat Batak Samosir sendiri berarsitektur Rumah Bolon. Rumah Bolon adalah rumah tradisional adat batak khusus para raja dan keluarganya. Rumah adat ini merupakan model rumah adat yang tidak ada kamar dan bila ingin membuat sebuah kamar atau ruangan, disekat dengan menggunakan ulos.
Saat anda memasuki Museum Rumah Adat Batak, Anda harus membungkuk yang menandakan bahwa setiap tamu harus hormat kepada tuan rumah.
Saat menaiki anak tangga bila anda perhatikan, anak tangga tersebut akan bernilai ganjil. Hal ini disebabkan kepercayaan adat batak bahwa angka ganjil merupakan angka keberuntungan.
Di dalam Museum Rumah Adat Batak Samosir, anda akan menemukan dua buah patung pria dan wanita dengan mangkuk diatas kepalanya. Maksud dari patung ini adalah di saat ada pasangan yang ingin menikah secara adat. Tapi ada syaratnya, pasangan ini diharuskan menari dengan mangkuk berisi air diatas kepalanya, dan apabila mangkuk tersebut jatuh, maka mereka batal menikah.
Makna dari tidak jatuhnya mangkuk tersebut saat menari menandakan orang batak tersebut telah dewasa dan matang pikirannya. makanya sekarang orang batak diperkuat tarian dan nyanyian sejak kecil.
Anda juga akan melihat tempat tidur raja yang telah berumur sekitar 450 tahun, namanya Hombung. Di dalam Museum Rumah Batak, Anda pun dapat melihat segala perlengkapan dan peralatan suku batak yang digunakan zaman dahulu mulai dari perlengkapan memasak dan perlengkapan berburu, alat tenun untuk membuat ulos, dan barang-barang seni ukiran dan lainnya. Di koridor samping museum, anda akan menemukan berbagai benda seni ukir dan barang lainnya yang dijual.
Sebutan untuk rumah Batak disesuaikan dengan hiasannya. Rumah adat dengan berbagai hiasan yang indah dan rumit disebut ruma gorgasarimunggu atau jabu. Sementara rumah adat batak yang tidak memiliki ukiran dinamakan jabu ereng atau jabu batara siang.
Untuk ruma gorga yang berukuran besar dinamakan ruma bolon. Digunakan sebagai tempat tinggal, dahulu ruma bolon juga berfungsi sebagai tempat penyelenggaraan upacara adat religius. Sementara itu, ruma gorga yang berukuran kecil disebut jabu parbale-balean. Selain keduanya ada juga ruma parsaktian, yaitu rumah adat yang menjadi hak seorang anak bungsu.
Ruma bolon kini tidak lagi dibangun oleh masyarakat Batak karena semakin sedikitnya orang yang pintar membangunnya. Selain itu, bahan pembuat bangunannya sulit didapat serta harganya akan jauh lebih mahal dari rumah modern.
Baca juga:
Parapat Kota Kecil Nan Indah di Tepi Danau Toba
Legenda Batu Gantung di Danau Toba, Parapat
Pulau Samosir, Permata di Tengah Danau Toba
Kapal Ferry Penyeberangan dari Ajibata – Parapat ke Tomok – Pulau Samosir
Sejarah Makam Raja Sidabutar, Pulau Samosir
Untuk lengkapnya tentang sejarah Rumah Batak, Anda bisa melihat video di bawah ini:
Komentar