Pelancong yang hendak menuju tempat tamasya Danau Siombak dan Situs Kota Cina pasti akan melewati Jalan Raya Marelan. Dari Marelan Kota sampai tembus ke arah Simpang Kantor Belawan sepanjang jalan tampak lapak orang jualan. Kalau tidak terbiasa akan bingung, manakah pajak Marelan yang sebenarnya lantaran banyak sekali orang jualan.
Mulai dari kebutuhan sandang, pangan, dan papan (primer, sekunder, tersier). Orang-orang setempat lalu menamakan “Pasar Marelan” dengan pajak besar Marelan untuk membedakan dengan lepau atau kios-kios kecil pinggir jalan. Dan siapa nyana, Marelan yang dulu perkampungan kecil, kini tumbuh mandiri dengan segudang persoalan urban.
Dalam wilayah geografis, Medan Marelan adalah sebuah kecamatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah barat, Kecamatan Medan Labuhan di timur, Kecamatan Medan Helvetia di selatan, dan Kecamatan Medan Belawan di utara. Sebagaian besar penduduk di Kecamatan Medan Marelan bersuku asli Melayu Deli.
Adapun kecamatan Medan Marelan terdiri dari 5 kelurahan yaitu, Kelurahan Labuhan Deli, Paya Pasir, Rengas Pulau • Tanah Enam Ratus, dan Terjun.
Dan di antara lima kelurahan tersebut, tiga di antaranya sangat dikenal oleh masyarakat umum seperti Kelurahan Paya Pasir terdapat museum situs Kota Lama/Kota Cina. Lalu Kelurahan Terjun tempat pembuangan akhir sampah, dan kelurahan Tanah 600.
Ada anekdot dari orang Marelan, kalau lewat di Marelan jangan pernah menginjam rem, tancap gas terus. Rupa-rupanya memang kalau diperhatikan di jalan besar Marelan semua pengendara sepeda motor dan mobil, baik cewek-cowok rata-rata memacu kendaraan superkencang, hampir tidak ada celah untuk memotong dan menyalib kecuali di tikungan.
Baca juga:
Museum Kota Cina, Situs Awal Perdagangan Penting di Pantai Timur Sumatera Abad XI
Danau Siombak Medan Marelan, Keindahan Muara Air Payau
Komentar