Danau Siombak berada di Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan. Tidak terlalu sulit untuk menuju Danau Siombak. Ikuti jalan besar Marelan Raya, terus-lurus melewati Pajak Marelan sampai bertemu Gapura Museum Kota Cina. Tidak jauh dari situ akan berjumpa dengan Gapura Selamat Datang di Danau Siombak.
Begitu tiba di Gapura Danau Siombak, awas nyasar. Sebab ada dua jalan bercabang, satu di atas, satu lagi di bawah. Jalan Pasar Nippon berada di bawah, dari gapura ke arah kanan. Sedangkan satu lagi Jalan Danau Siombak berada di atas, dari gapura ke arah kiri.
Anehnya, meski dinamakan Jalan Danau Siombak ternyata tidak menuju ke Danau Siombak tetapi menuju ke Situs Museum Kota Cina. Sedangkan Jalan Pasar Nippon terus saja sampai ujung, akan bertemu dengan Danau Siombak. Jadi, antara Gapura Danau Siombak dan Gapura Museum Kota Cina saling bertaut. Masuk dari Gapura Museum Kota Cina akan keluar di Gapura Danau Siombak, sebaliknya pun demikian.
Dari sisi histori, tidak banyak yang dapat diceritakan mengenai latar belakang terbentuknya Danau Siombak. Apalagi Danau Siombak Marelan tidak sebesar Danau Toba atau tidak semisterius Danau Linting. Jadi, biasa-biasa saja tetapi di situ pula letak istimewanya Danau Siombak.
Dari cerita mulut ke mulut, Danau Siombak katanya adalah danau buatan bekas galian tanah timbun tahun 1980-an untuk pengerjaan proyek pembangunan jalan tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (BELMERA).
Sejauh rona mata memandang, Danau Siombak mirip sekali seperti kolam raksasa dengan luas sekitar 40 hektar, diameter 1000 meter. Kedalaman sekitar 15 meter. Mengenai lebar dan kedalaman perlu diteliti kembali.
Kalau dicermati dan direnungi kembali, letak keindahan Danau Siombak justru bukan kepada bentuk indah danau itu sendiri melainkan karena “ketenangan” dari Danau Siombak. Suara sunyi seperti berbicara di dalam hati, ranting bergesekan dengan ranting lainnya.
Ombak atau gelombang di Danau Siombak tidak ada. Yang ada, jika angin menerpa air menimbulkan riak dan ombak-ombak kecil. Kemudian saat memandang sinar mentari yang jatuh di air, tiada gemuruh dan rusuh, semua sunyi. Danau Siombak dan sekitarannya cantik sekali.
Keunikan Danau Siombak, mungkin karena ia terletak di antara dua buah sungai yakni, Sungai Terjun dan Sungai Deli inilah yang disebut muara. Meski airnya payau dan agak asin tidak ada nampak tumbuh batang bakau mangrove seperti laiknya sebuah muara atau tambak di dekat laut.
Kalau ke Danau Siombak jangan cepat puas di satu tempat saja. Banyak spotview yang menarik di Danau Siombak untuk foto-foto. Bisa juga menikmati alam bebas dengan pemandangan danau dan tambak ikan. Melihat gerombolan bangau putih dan burung-burung srigunting terbang meliuk menyambar ikan.
Kemudian memperhatikan orang-orang yang sedang penasaran memancing menunggu umpan disambar ikan.
Barangkali, inilah satu-satunya tempat bekas galian tanah yang menjadi destinasi tamasya wisata di Sumut yang murah meriah. Biaya masuknya saja Rp. 2.000 tambah parkir Rp. 2.000. Sedangkan tarif sewa pondok antara Rp. 10.000-Rp. 20.000. Di dalam lokasi Danau Siombak bisa bermain dengan bebek dayung dan sewa speedboat. Ada wahana permainan lainnya tetapi kurang terawat dengan baik.
Tempat ini pada hari libur dan akhir pekan ramai dikunjungi orang dari berbagai tempat di sekitar Medan. Selain panorama danau, pengunjung bisa juga mencicipi masakan Khas Melayu. Tetapi, sebaiknya tanya terlebih dahulu ikan apa yang akan dimasak, apa ikannya baru diambil dari kolam atau boleh memilih ikan sendiri.
Jika membawa anak-anak kecil pastikan terawasi dengan baik dan waspada. Sebab, Danau Siombak tidak memiliki pembatas antara tepian air dan tempat berdiri untuk memandang danau. Silap mata bisa-bisa kecemplung masuk ke danau.
Oleh karena itu, Danau Siombak yang berada di Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan sangat direkomendasikan untuk dikunjungi. Terlebih jika ingin merasakan nikmatnya kesunyian merenung di Danau Siombak, datanglah pada hari-hari biasa. Jangan lupa bawa bekal makanan. Sebab, di Danau Siombak cari makanan ringan agak susah.
Setelah menikmati ketenangan dan keindahan danau muara air payau. Di lokasi Siombak tersedia sebuah masjid kecil-ruang doa untuk mengucapkan syukur bahwa akhirnya tiba juga di Danau Siombak dan Museum Kota Cina, suatu tempat tamasya wisata di Sumatera Utara yang menawarkan sisi yang berbeda.
Baca juga: Museum Kota Cina, Situs Awal Perdagangan Penting di Pantai Timur Sumatera Abad XI
Komentar