Beberapa dari kita terlahir sebagai pelempar ide-ide hebat dalam berbagai situasi. Beberapa lainnya sering merasa tidak tau apa yang harus disampaikan apalagi bagaimana cara menyampaikannya. Berikut ini kita akan membahas bagaimana Cara Tepat Mengutarakan Ide di Dunia Kerja dengan tepat.
Perumusan Masalah
Mari kita melangkah mundur bepikir menyampaikan ide, mengidentifikasi masalah yang harus dipecahkan. Dari langkah mundur tersebut, kita bisa melihat bahwa yang paling penting adalah perumusan masalah.
Apabila poin itu sudah benar, langkah maju berikutnya harusnya menjadi lebih gampang. Namun jika identifikasi masalah kita salah, bisa-bisa semuanya kacau. Mari kita ambil sebuah contoh simple. Anda bertanggung jawab untuk mengadakan seminar kecil dengan jumlah peserta 30 orang.
Anda sudah booking sebuah ruangan yang cukup untuk menampung 30 peserta di gedung seminar dengan posisi duduk dengan meja panjang per baris. Good News! Jumlah peserta training membludak menjadi 50! Dan lalu anda pusing serta menelpon gedung untuk mencari alternative ruangan. Itu juga berarti ada cost yang lebih besar untuk venue.
Disinilah perumusan masalah yang benar harus berlaku. Masalah anda bukanlah apakah ada ruangan yang lebih besar atau bahkan pindah venue di gedung sebelah. Masalah anda adalah bagaimana 50 orang di ruangan yang sama tidak merasa sumpek. Keluarkan semua meja peserta dari ruangan. Itu sudah akan menyelesaikan masalah anda.
Menyusun Ide
Langkah ini mudah. Gunakanlah hubungan sebab-akibat-solusi terhadap sebuah kasus. Bisa saja anda membalik hubungannya dan menjadikan akibat terlebih dahulu walapun kesan yang diberikan akan berbeda. Dengan contoh yang sama di poin pertama, anda bisa berpikir “Jumlah peserta naik, setting ruangan tidak akan bisa memadai. Makanya kita harus mengeluarkan meja di dalam ruang seminar.” Atau jika dibalik, “Kita harus mengeluarkan meja di dalam ruang seminar.
Setting ruangan tidak akan bisa memadai karena jumlah peserta bertambah.” Apabila anda bekerja dengan orang yang mudah panik, pakailah solusi akibat sebab untuk membuat mereka sedikit tenang. Apabila dengan atasan anda, gunakanlah sebab-akibat-solusi. Mungkin ketika anda selesai dengan sebab, atasan anda akan segera memberikan akibatnya beserta solusinya.
Jika tidak, lanjutkanlah proses itu untuk memberi kesan anda bisa menyelesaikan masalah tersebut.
Menyampaikan Ide
Di poin dua, sudah ada kalimat untuk anda sampaikan. Namun ada cara yang lebih efektif. Ubahlah kalimat yang mengandung solusi ke bentuk pertanyaan atau usulan. “Bagaimana kalau kita mengeluarkan meja di ruang seminar?”.
Atau anda bisa menggali lebih dengan pertanyaan “Apa resikonya kalau kita mengeluarkan meja peserta dari ruang seminar?” Bentuk pertanyaan seperti ini akan membuat anda terkesan berpikir maju beberapa langkah daripada teman-teman anda.
Dan karena berbentuk pertanyaan, anda akan lebih melibatkan orang-orang di sekitar anda sekaligus meniadakan kesan bahwa anda ingin mendominasi meeting.
Baca juga:
Trik Menggunakan Bahasa di Dunia Kerja
Komentar