Di Kota Medan ada suatu kebiasaan yang lumrah dilakukan tetapi bukan berasal dari tradisi melainkan sebuah apreasiasi bahagia atau partisipasi dukacita dengan cara mengirimkan papan bunga.
Pengiriman papan bunga untuk menyampaikan pesan bahagia atau dukacita berupa ucapan selamat ulang tahun, selamat menempuh hidup baru (pernikahan), selamat sunatan rasul, penabalan anak, sukses membuka usaha baru, peresmian gedung, selamat wisuda, kampanye, ucapan bahagia dan lainnya.
Sedangkan ucapan dukacita adalah sungkawa (ikut bersedih) lantaran kehilangan orang yang dicintai.
Tidak ada aturan khusus berapa hari papan bunga boleh diletakkan di tepi jalan. Juga tidak ada aturan baku soal penempatan papan bunga. Alhasil, setiap ada pesta hajatan atau dukacita peletakan papan bunga di mana saja selagi tidak mengganggu lalu-lintas orang dan kendaraan.
Masih ingat dalam ingatan pembaca sekalian, Agustus 2015 silam, tatkala Ketua Pemuda Pancasila (PP) Sumut Anuar Shah (Aweng) meninggal dunia. Papan bunga ucapan belangsungkawa hampir rata memenuhi kota Medan. Pemandangan yang sama terjadi juga pada 30 April 2009, manakala Sahara Oloan Panggabean ketua Ikatan Pemuda Karya (IPK) meninggal dunia.
Lebih jauh ke belakang, pemandangan yang sama tahun 1997 ketika HMY Effendi Nasution (Pendi Keling) meninggal dunia. Papan bunga menjadi media untuk menyampaikan pesan dukacita yang mendalam.
Adapun pemesanan papan bunga dapat melalui florist (tukang bunga) yang banyak menyediakan aneka macam motif tulisan/hiasan sesuai pesanan. Harga papan bunga standar sekitar Rp. 100.000 dengan ukuran 180 cm x 280 cm. Khusus pemesanan dua papan bunga sekaligus harganya lebih murah lagi.
Bunga yang terbuat untuk hiasan bukan bunga asli melainkan bunga plastik dan bisa digunakan kembali. Jadi, tidak ada unsur mubazir. Bunga plastik banyak dijual di pajak sekantong plastik harganya Rp. 10.000.- Khusus corak dan motif dapat disesuaikan dengan pesanan.
Pertanyaan yang sering terlewatkan. Setelah acara selesai, baik itu pernikahan atau kemalangan yang selalu diramaikan dengan papan bunga. Apakah papan bunga tersebut kayunya diambil kembali oleh florist (tukang bunga) selaku pembuat atau diambil lagi oleh pengantar papan bunga atau diambil pihak berwenang setempat atau dibiarkan saja sampai rusak dimakan rayap dan hujan.
Meski saingan ketat, bisnis papan bunga (florist) di Kota Medan masih sangat menjanjikan. Sebab, di Kota Medan bahagia dan dukacita sama meriahnya. Sama-sama dirayakan dengan cara yang berbeda.
Komentar