Sejak dibuka 17 Juli 2015 lalu, pantai Cemara Kembar yang berada di Jalan ATP No. 15, Desa Sei Nagalawan, Perbaungan, Serdang Bedagai ramai diperbincangkan di media sosial facebook dan kaskus, khususnya di komunitas Medan dan Sumatera Utara. Tidak sedikit pula liputan media cetak dan online menuliskan keindahan dan keunikan pantai Cemara Kembar.
Sayangnya, semua tulisan tersebut bukan liputan langsung melainkan hasil rilis dari situs cemarakembar.com. Hal ini memang tidak salah, tetapi rasanya kurang sah.
Oleh karena itu, beberapa hari sebelumnya saya dan kontributor SeMedan.com berencana meliput tentang Cemara Kembar. Berbekal pedoman dari google maps dan GPS, pada Hari Minggu 20 September 2015 saya bergerak menuju Pantai Cemara Kembar melewati kota Perbaungan. Meski sudah ada peta yang dicantumkan situs cemarakembar.com.
Kami ingin merasakan sensasi bepergian “tanpa peta” melainkan “mengembara” mencari teka-teki apa dan mengapa disebut Pantai Cemara Kembar tersebut. Jika memang benar kembar, apanya yang kembar? pantainyakah? cemarakah? atau rasa dan suasana saat bersama dengan orang yang kita sayangi, atau kembar mirip apanya?
Sesampainya di simpang pekan Sialang Buah, kami melewati jalan yang agak rusak dan berlubang. Sampai di kota Sialang Buah berbelok ke kiri, sepanjang jalan ada petunjuk menuju ke Pantai Cemara Kembar. kemudian melewati Pantai Nipah kampung mangrove, pantai kelang, pantai romantis (Romance Bay).
Biaya paket masuk ke Pantai Cemara tersedia 2 pilihan paket. Ada paket Rp. 40.000, dan Paket Rp. 99.000 – Perorang, dan untuk anak-anak setengah harga tiket. Gratis pemakaian Gazebo atau Rumah Adat. Asyik kan!
Untuk informasi pemesanan Gazebo atau Rumah Adat hubungi : 0813 7009 9936/Irmawati
Kemudian kesan pertama saat ke Pantai Cemara Kembar suasana sepi dan lengang. Tidak terlampau banyak orang, pantainya sendiri tidaklah biru seperti pantai-pantai di Aceh.
Dan entah mengapa hampir rata-rata sepanjang pantai di Timur Sumatera airnya tidak jernih mulai Pantai Kuala, Pantai Cermin, Pantai Sri Mersing, Pantai Mangrove, Pantai Tengah (sekarang Romantis), Pantai Putra Deli, sampai menuju ke Tanjung Tiram.
Baca juga: Menyusuri Pantai Timur Sumatera Menuju Istana Lima Laras
Di Pantai Cemara Kembar, pasir-pasir putih menghampar di bibir pantai, tidak ada sampah, semua bersih, toilet bersih, mushalla bersih, rumah-rumah adat terbuat dari bambu dan hanya diikat dengan tali tanpa dipaku, kemudian dahan-dahan cemara yang rimbun, angin yang bertiup tenang, teduh, dan damai terasa di semua sudut.
Belum lagi balutan kain-kain berwarna-warni menghiasi pepohonan. Pendek kata, jika kita pergi dengan orang yang kita sayangi. Kita akan merasakan “hati akan bertemu dengan hati,” jiwa akan bertemu dengan jiwa. Inilah mungkin disebut “Cemara Kembar” seperti dua cemara yang berdekatan dalam satu kawasan pantai.
Pantaslah jika Pantai Cemara Kembar, kian hari kian banyak dikunjungi. Selain menawarkan sisi pesona paduan antara berbagai kearifan lokal budaya. Pantai Cemara Kembar memberikan fasilitas gratis untuk kita duduk rehat di rumah-rumah adat (sawung atau dangau) dengan berbagai tema mulai dari Melayu, Kalimantan, Simalungun, Bali, dan lain sebagainya.
Kemudian di sekitar pantai terdapat juga hiasan antik dan unik berupa rumah pohon, perahu cinta, gembok cinta, ayunan cinta, dan banyak lagi.
Spot View TerBaik di Pantai Cemara Kembar
Kini ingatan kita tentang pantai-pantai yang lama di pesisir Timur Sumatera seperti hilang digantikan dengan pantai-pantai baru yang lebih bersih dan terawat rapi.
360° Virtual Tour Pantai Cemara Kembar dengan Navigasi Street View
Pantai Cemara Kembar, Pantai di Adat Sumatera Utara
Pantai Cemara Kembar, pantai pesisir timur Sumatera Utara yang sangat di rekomendasikan oleh SeMedan.com, dari Fasilitas Pantai dan Biaya Paket masuk yang murah, dan cocok untuk liburan keluarga di akhir pekan.
Komentar