Gunung Sinabung dengan erupsi paling terlama dalam sejarah letusan gunung api Indonesia, menjadi bencana nasional paling fenomenal di Indonesia bahkan di dunia. Gunung ini tidak pernah tercatat erupsi sejak ratusan tahun lalu, tetapi mendadak aktif kembali dengan meletus pada tahun 2010. Letusan terakhir gunung ini terjadi sejak September 2013 dan berlangsung hingga kini.
Gunung Sinabung mengeluarkan lava pijar dan abu vulkanik tanpa tau kapan berhenti total. Letusan Gunung Sinabung berdampak buruk terhadap perekonomian, jiwa dan raga. Kemerosotan ekonomi di sektor pertanian terjadi cukup parah ketika erupsi Gunung Sinabung. Korban yang berjatuhan jumlahnya mencapai ratusan. #prayforsinabung
Berikut catatan letusan Gunung Sinabung dari tahun 2010:
Letusan Genung Sinabung di Tahun 2010
Agustus 2010.
Pada 27 Agustus 2010, gunung ini mengeluarkan asap dan abu vulkanis. Pada tanggal 29 Agustus 2010 dini hari sekitar pukul 00.15 WIB, gunung Sinabung mengeluarkan lava.
September 2010.
Pada tanggal 3 September, terjadi 2 letusan. Letusan pertama terjadi sekitar pukul 04.45 WIB sedangkan letusan kedua terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Letusan pertama menyemburkan debu vuklkanis setinggi 3 kilometer. Letuasn kedua terjadi bersamaan dengan gempa bumi vulkanis yang dapat terasa hingga 25 kilometer di sekitar gunung ini.
Letusan Gunung Sinabung di Tahun 2013
September 2013
Pada tanggal 18 September 2013, telah terjadi 4 kali letusan. Letusan pertama terjadi ada tanggal 15 September 2013 dini hari, kemudian terjadi kembali pada sore harinya. Pada 17 September 2013, terjadi 2 letusan pada siang dan sore hari. Letusan ini melepaskan awan panas dan abu vulkanik. Tidak ada tanda-tanda sebelumnya akan peningkatan aktivitas sehingga tidak ada peringatan dini sebelumnya. Hujan abu mencapai kawasan Sibolangit dan Berastagi.
November 2013
Pada tanggal 3 November 2013 pukul 03.00 status dinaikkan kembali menjadi Siaga. Pengungsian penduduk di desa-desa sekitar berjarak 5 km dilakukan.
Akibat rangkaian letusan ini, Kota Medan yang berjarak 80 km di sebelah timur terkena hujan abu vulkanik. Pada tanggal 24 November 2013 pukul 10.00 status Gunung dinaikkan ke level tertinggi, level 4 (Awas). Penduduk dari 21 desa dan 2 dusun harus diungsikan.
Letusan Gunung Sinabung di Tahun 2014
Status level 4 (Awas) ini terus bertahan hingga memasuki tahun 2014. Guguran lava pijar dan semburan awan panas masih terus terjadi sampai 3 Januari 2014. Mulai tanggal 4 Januari 2014 terjadi rentetan kegempaan, letusan, dan luncuran awan panas terus-menerus sampai hari berikutnya. Hal ini memaksa tambahan warga untuk mengungsi, hingga melebihi 20 ribu orang.
Letusan Abu Vulkanik di Tahun 2015.
Belum ada data
Letusan Gunung Sinabung di Tahun 2016.
Pada tanggal 21 Mei 2016, Gunung Sinabung meletus kembali, sampai 22 Mei 2016, telah terjadi 4 kali letusan. Menurut petugas pos gunung Sinabung, luncuran awan panas akibat erupsi pertama kali terjadi sekira pukul 14.30 WIB.
Gunung Sinabung menyimpan beberapa fakta menarik. Seperti apa fakta tersebut?
Gunung Sinabung sebelumnya masuk dalam daftar gunung mati, pernah erupsi ratusan tahun lalu, pada tahun 1600.
Masyarakat lebih mewasapadai gunung Sibayak yang mendapat label gunung aktif. Ternyata gunung Sinabung lah yang meletus dengan dashyat, siapa yang bisa menduga gunung mati itu hidup kembali dan memakan banyak korban jiwadan harta benda.
Saat gunung meletus, bagian tengah puncak gununglah yang mengeluarkan lava pijar, Tapi berbeda dengan gunung ini, meletus dari bagian samping bukan di puncak gunung tersebut. Jika bagian samping terus terkikis bisa membuat gunung rata dengan tanah.
Pada saat terjadi erupsi beberapa waktu lalu, abu vulkanik yang keluar ke angkasa membentuk orang berdoa. Abu vulkanik yang keluar dari gunung seharusnya membentuk mengikuti arah angin.
Gunung Sinabung memecahkan rekor erupsi terlama di Indonesia. Rekor sebelumnya diraih oleh Gunung Bromo dengan lama erupsi tujuh bulan. Kini, gunung itu telah disusul oleh Gunung Sinabung yang memakan waktu lebih lama.
Tapi, erupsi tak selamanya berdampak negatif. Dampak positifnya, tanah bekas erupsi menjadi sangat subur. Material-material seperti abu dan pasir mengandung zat yang dibutuhkan tumbuhan.
Komentar