Usia 17 tahun H. Simatupag masuk Islam. Tahun 1987, beliau naik haji yang pertama kali. Kehidupan beliau terus menanjak sampai akhir hayat beliau. Ada agama dalam diri beliau.
Dan sejak tahun 1987 mengarungi dakwah sampai wafat. Jika orang bertanya apa itu tabligh, inilah tabligh yaitu merubah kehidupan dari kehidupan yang tidak ada nur menuju kepada cahaya.

Jenazah almarhum H. Jamaluddin Jabangkit Simatupang masuk ke dalam Ambulance. Handai tolan, anak, kerabat, dan semua yang mencintai beliau antusias mengantarkan beliau untuk dishalatkan di Masjid Imanurrahman Jalan Bakti Luhur Medan. Di Masjid Imanurrahman sejak tahun 1980-an sampai sekarang hidup suasana dakwah dan tabligh. Masjid yang hidup amalan dakwah, taklim, zikir ibadah, dan khitmad akan diberkahi oleh Allah SWT. © SeMedan.com
Sesayang-sayangnya kami kepada beliau, tetapi Allah SWT lebih sayang lagi. Kalau mengingat perjuangan beliau, rasanya air mata tidak berhenti mengalir. Menangis bukan karena sedih dan susah hati, tetapi memohon doa hidayah agar tercurah dari langit dan menyebar ke seluruh penjuru bumi.
Da’i harus yakin dengan doa, karena doa adalah senjata orang beriman.
Dengan kepergian beliau, dakwah tidak boleh mati! Ajak orang sebanyak-banyaknya untuk datang ke masjid untuk shalat berjamaah. Perjuangan H. Jamaluddin Jabangkit Simatupang tetap harus dilanjutkan.
Kami selalu merindukan beliau, dan insya Allah, kita semua akan berjumpa di surga-Nya Allah SWT, saling bercengkerama di taman-taman surga. Suatu taman cinta bagi orang-orang yang memendam rindu untuk bertemu dengan Rasulullah SAW dan para sahabat. Aamiin.
Komentar