Perjalanan dari Kota Medan menuju Sibolga via Tarutung sangatlah menyenangkan. Setelah melewati Siborong-borong dan memasuki Tarutung, selanjutnya bertemu dengan seribu satu kelokan.
Bagi supir lintas Sumatera seperti bus Makmur, ALS, Sampri, jalur Tarutung-Sibolga termasuk diperhitungkan.
Selain memiliki banyak tikungan, jalan sempit, sesekali roda ban turun ke beram jalan, raon yang pendek (baru masuk “kepala” sudah keluar “ekor” tikungan lagi) membuat perut mual dan pusing.
Kalau tidak terbiasa bisa muntah berkali-kali. Di jalur lintas Tarutung-Sibolga, jangankan penumpang, supir saja bisa muntah!
Sepanjang melintasi jalan Tarutung-Sibolga jalannya curam, berceruk, berlubang, mendaki, berkelok, berlekuk, tikungan, berbatu, dan berdebu.
Pendek kata, seperti kata sebuah hadist, “perjalanan adalah sebagian dari siksa kubur.” Sungguh sangat menyenangkan sekaligus “tersiksa.”
Menyenangkan karena pengalaman baru, inilah kali pertama melewati Tarutung-Sibolga. Penulis merasakan muntah 8 kali. Muntahnya tidak ada isi, hanya lendir ludah.
Sesampainya di Sibolga langsung dilarikan ke klinik terdekat karena lemas, objek pandangan berputar serta lambung terasa sakit menusuk.
Kota-kota yang dilewati dari Medan menuju Sibolga antara lain: Tanjung Morawa, Lubuk Pakam, Tebing Tinggi, Pondok Batu Silangit, Beringin, Pematang Siantar, Egabalata, Prapat, Porsea, Balige, Siborong-borong, Tarutung, Adiankoting, Sibolga. Oleh karena sudah teruk dalam perjalanan.
Tidak tau lagi, apakah jalan yang dilewati berkatagori jalan nasional, jalan provinsi, ataukah jalan kabupaten
Komentar