Dahulu orang Medan menyebut gang dengan lorong. Kemudian menyebut RT/RW dengan sebutan lingkungan, biasa disingkat link. Setiap jalan utama di Kota Medan memiliki gang yang diberi nama sesuai asal-muasal adanya gang tersebut. Boleh jadi, pada mulanya gang lalu berubah menjadi jalan. Silakan lihat peta, terdapat ribuan gang di 21 Kecamatan dan 151 Kelurahan Kota Medan. Di dalam gang inilah banyak tersimpan cerita yang hanya dikisahkan turun-temurun dan belum dituliskan secara luas merata.
Nama-nama gang yang umum ditemui seperti Gang Famili (Keluarga), Gang Lestari, Gang Bersama, Gang Masjid, Gang Sendiri, Gang Buntu. Tetapi, ada juga nama-nama gang yang membuat bulu kuduk bergidik atau ingin tertawa seperti nama Gang Setan dan Gang YouTube.
Untuk penamaan nama suatu gang tidak ada aturan baku berdasarkan instruksi dari pejabat setempat. Semua tergantung kontrak sosial kesepakatan warga tempatan yang mendiami gang tersebut. Juga tidak ada peraturan suatu gang harus ada sekian rumah dengan jumlah kepala keluarga sekian. Semua serba arbitrer, sewenang-wenang atau sesuka hati saja. Karenanya, tidak mengherankan ada nama Gang Sendiri, karena dulunya hanya ada satu rumah saja.
Gang Sendiri berbeda dari Gang Buntu, kalau Gang Sendiri masih bisa tembus ke gang lain sementara kalau Gang Buntu, jalannya memang buntu dan tidak bisa tembus. Jangan kaget juga, terkadang di Kota Medan, ada dua nama gang dalam satu gang (lorong).
Misalkan di Kel. Dwikora apabila dari Jalan Bakti Luhur nama gangnya Sairun sementara dari Jalan Setia Luhur nama gangnya Arjuna. Begitu pun di tempat lain di Kota Medan. Kemudian, gang nama aneh di Jalan Amal Luhur, nama gangnya Gang Setan. Orang lewat ada yang tertawa, ada juga dibawa perasaan ngeri sendiri.
Jika ditelusuri lebih dalam nama gang tersebut selalu berhubungan dengan gagasan awal yang dekat dengan kenyataan. Misalkan nama Gang Lestari yang atas izin Allah SWT kini menjadi tempat ruang redaksi SeMedan.com berkegiatan. Lestari adalah kependekan dari Les Terampil Origami (Lestari). Sebab, di sinilah anak-anak berlatih seni melipat kertas origami yang diketuai oleh Maula Mazin dan sudah diliput oleh DAAI TV.
Barangkali di antara pembaca ada yang punya pengalaman tentang nama gang, silakan disharing supaya orang luar tau gang di Kota Medan bukan sekedar gang sempit melainkan gang besar yang bahkan bisa dilalui mobil dan becak roda tiga.
Komentar