Kalau tidak terbiasa, kelu dan sukar rasanya menyebutkan nama koil Hindu Sree Soepramaniem Nagarattar yang terletak di Jalan Kebun Bunga/Jalan Kejaksaan Medan. Koil Nagarattar adalah kuil kedua tertua setelah Kuil Shri Marriamman di Jalan Teuku Umar Medan. Koil Nagarattar dibangun sekitar tahun 1892.
Terkadang ejaan Koil ditulis Kuil atau Kovil yang artinya kira-kira “tempat suci dewata.” Berdasarkan cerita orang-orang tua lama yang perlu ditemukan referensinya, koil Hindu Sree Soepramaniem Nagarattar didirikan oleh Chettyar Family.
Kuil Shri Marriaman di Kampong Madras sudah mengalami perubahan dan perluasan untuk menampung umat Hindu beribadah. Sedangkan koil Sree Soepramaniem Nagarattar terlihat masih asli dengan balutan kombinasi warna dinding hijau tua, hijau muda, dan kuning emas. Pilar-pilar koil Hindu Sree Soepramaniem Nagarattar berwarna hijau dan ungu. Semua warna-warni ini seperti simbolisasi warna energi aura yang terpancar pada diri manusia dan semesta.
Baca juga: Kuil Shri Marriamman
Jam buka kuil Hari Senin s/d Sabtu, pagi: 06.00-11.00, sore jam .00-20.30. Sedangkan Hari Minggu pagi jam 06.00-09.30, Sore jam 17.00-20.00. Harusnya sebagai bangunan tua bernilai historis, koil Sree Soepramaniem Nagarattar bisa dijadikan pembelajaran sejarah bahwa Medan sebagai kota kosmopolitan kental juga dengan nuansa religi dan spiritual.
Hal ini bisa dibuktikan dengan rapat dan dekatnya rumah-rumah ibadah antar agama berbeda. Sejalur dengan Jalan Kebon Bunga/Jalan Jaksa ada Masjid Ubudiyah yang bersejarah terletak di tepi sungai. Sungai tersebut sampai hari ini masih difungsikan oleh warga setempat sebagai sumber air untuk MCK (mandi-cuci-kakus).
Di seberang pintu koil terdapat Gapura Taman Kebun Bunga Medan, Museum Tjong Yong Hian. Semoga di kemudian hari, Sree Soepramaniem Nagarattar, Koil Tertua Kedua di Kota Medan bisa lebih dikenal luas, terutama saat perayaan hari-hari besar umat Hindu di Kota Medan.
Komentar