Medan bukan hanya Tanah Batak, tapi tanah semua suku.
Sebenarnya tidak bisa disangkal orang beranggapan bahwa Medan itu adalah identik dengan budaya Batak, karena Orang Batak yang sebenarnya berasal dari daerah Tapanuli dan mereka bangsa perantau.
Jika diperantauan ditanya asal mereka dari mana, maka dengan lantangnya mereka jawab dari Medan, walau bisa saja mereka itu tidak pernah tinggal di kota Medan, hanya tinggal di Balige.
Lihat lah gedung pemerintahan Kota Medan atau jalan-jalan ke PRSU, ada yang bercorak Melayu, Karo, Batak Toba, Nias, Unik Kan.
Sebabnya apa? karena kotaMedan memang sudah terkenal dan ibu kotanya Sumatera Utara dan bukan karena mereka malu mengakui dari Tapanuli, Balige, Sidempuan, Samosir atau daerah lainnya, tapi untuk menghindari mulut berbuih dan berbusa menjelaskan dibagian mananya Balige di Kota Medan.
Orang Batak banyak sukses di Perantauan baik jadi pejabat dan pengusaha, artis, pengacara tentu juga supir angkot.
Lihat di Makam-makam Raja Batak ada melihat ornamen dua ekor cicak menghadap ke empat buah payudara. Arti dari ornamen Cicak, merupakan lambang bahwa orang batak harus bisa hidup seperti cicak, mudah beradaptasi dan dapat menempel dimana-mana. Dimana ada cicak ada orang Batak. Arti dari keempat payudara tersebut adalah kemana pun orang batak pergi, ia tidak akan melupakan ibunya/istrinya, termasuk tanah kelahirannya.
Baca juga:
Sejarah Makam Raja Sidabutar, Pulau Samosir – Parapat
Kapal Ferry Penyeberangan dari Ajibata, Parapat ke Tomok, Pulau Samosir
Legenda Batu Gantung di Danau Toba, Parapat
Komentar