Kolang-kaling adalah buah enau yang sudah dikupas, bentuknya kecil bulat, lonjong, berwarna putih atau kekuningan. Umumnya kolang-kaling sebagai bahan campuran makanan atau minuman seperti kolak, es campur, manisan kolang-kaling dan lain sebagainya.
Penjual kolang-kaling banyak ditemukan pada Bulan Ramadhan. Jika hari biasa, kolang-kaling tersedia juga di pajak (pasar) dijual dengan kisaran harga Rp. 8000/kilogram.
Kolang-kaling berasal dari pokok enau (pohon aren). Pokok enau laiknya seperti pokok kelapa yang kesemua bagiannya bermanfaat serta dapat diolah menjadi apa saja sesuai kebutuhan. Berikut ini sejumlah manfaat dari pohon aren (pokok enau) antara lain:
- Pertama, Batang, pohon aren yang keras digunakan sebagai papan, kasau atau dibuat gagang cangkul. Kasau (kaso) kayu biasa dipasang melintang sebagai tulang rusuk pada atap rumah, jembatan, dan balai-balai (rumah panggung).
- Kedua, Empulur, (batang yang lunak dalam batang tumbuh-tumbuhan jenis palem (kelapa, pinang, enau). Bagian dalam ditumbuk untuk bahan sagu. Mie putih atau bihun yang biasa dikonsumsi berasal dari sagu.
- Ketiga, Daun, nipah daunnya digunakan sebagai bahan atap rumah. Sedangkan pucuk daun nipah untuk rokok. Kalau di Jawa Barat disebut kawung. Kadang pula daun nipah dipakai untuk membungkus gula aren.
- Keempat, Lidi, dalam lembaran daun nipah terdapat lidi yang dibuat sapu lidi.
- Kelima, Ijuk, dipakai untuk saringan air supaya jernih dan bening, kadang dibuat untuk tali, keset atau sapu ijuk. Di Sumatera Utara, ijuk berguna sebagai senar kulcapi (Kecapi Karo) atau hasapi (gitar kecil dalam tradisi budaya Toba).
- Keenam, Buah, dari keseluruhan pokok enau yang paling banyak digunakan adalah buahnya yang dikenal dengan kolang-kaling. Meski bergetah dan gatal, kolang-kaling enak sekali dikonsumsi sebagai kombinasi campuran makanan dan minuman. Kolang-kaling yang dijual di pajak (pasar) sebagian ada yang sudah direbus.
- Ketujuh, Nira, air nira pokok enau diolah menjadi gula aren (gula merah). Air nira dipakai sebagai bahan utama tuak. Sedangkan kayu raru adalah campuran untuk nira aren yang bertujuan meningkatkan citarasa tuak.
Baca juga: Kayu Raru, Tumbuhan Herbal Obat Diabetes dan Campuran Tuak
Adapun sebutan untuk kolang-kaling ekor tupai sebenarnya bukan merujuk kepada buah kolang-kaling itu sendiri melainkan kepada bentuk ruas tangkai/pelepah pokok enau (aren) yang menyerupai lengkungan ekor tupai.
Manfaat lain dari kolang-kaling adalah mengandung karbohidrat dan memiliki kadar air sangat tinggi dan bagus untuk pencernaan.
Komentar